MIN 2 Kota Malang Gelar Pembiasaan Membaca Kitab Pesantren
CITILIVE– MIN 2 Kota Malang, sebuah lembaga pendidikan dasar berciri khas Islam, mengadakan kegiatan pembiasaan membaca kitab pesantren baru pada Selasa (6/2/2024). Kegiatan ini berupa membaca kitab yang diajarkan di pesantren kepada siswa-siswi kelas 4 hingga 6.
Pembiasaan ini dilangsungkan di Masjid An Nahdoh dan dipimpin oleh Bapak Nur Wahid, seorang guru MIN 2 Kota Malang. Beliau menyampaikan kepada para siswa bahwa untuk mempelajari kitab-kitab pesantren, mereka perlu menguasai kosakata bahasa Arab terlebih dahulu.
“Kita mulai dari yang sederhana dulu, yaitu kitab Nadhaman Mufrodat Ra’sun Sirah dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Kitab ini sengaja diartikan ke bahasa Jawa karena nantinya akan dipadukan dengan huruf Arab yang dimodifikasi dengan bahasa Jawa, atau yang dikenal dengan istilah pego,” jelas Pak Wahid.
Materi pertama yang diajarkan adalah anggota tubuh, seperti ro’sun (sirah/kepala), roqobatun (gulu/leher), dan lain sebagainya. Agar siswa mudah menghafal, kosakata tersebut dikemas dalam bentuk lagu.
Baca juga: Meningkatkan Kualitas Pelayanan, MIN 2 Kota Malang Gelar Workshop Excellent Service
Kepala MIN 2 Kota Malang, Bapak Nanang Sukmawan, berharap dengan adanya pembiasaan membaca kitab setiap Selasa pagi, minat siswa-siswi dalam belajar bahasa Arab akan meningkat. Selain itu, diharapkan program ini juga dapat meningkatkan kualitas dan pengembangan siswa madrasah.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya MIN 2 Kota Malang untuk mewujudkan visi dan misinya, yaitu menjadi madrasah yang unggul dalam prestasi dan berwawasan islami.
Manfaat Pembiasaan Membaca Kitab Pesantren
- Meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Arab
- Memperkaya kosakata bahasa Arab siswa
- Memperkenalkan kitab-kitab pesantren kepada siswa
- Meningkatkan kualitas dan pengembangan siswa madrasah
- Membentuk generasi muda yang Islami dan berprestasi
Pembiasaan membaca kitab pesantren di MIN 2 Kota Malang merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Kegiatan ini juga diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang Islami, berprestasi, dan memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik.(BI)
