Malang Jejeg Jaring Calon Pendamping Sam HC
Malangpost.id- Menjelang pendaftaran calon perseorangan dalam Pilkada Kabupaten Malang tahun 2020, Heri Cahyono atau Sam HC, mulai mencari pendamping. Pemilihan pendamping untuk Malang Jejeg ini, dengan menggelar Konvensi Bakal Calon Wakil Bupati Malang di salah satu hotel di Kepanjen, Rabu (15/1).
Dalam konvensi tersebut, selain dihadiri pendukung Malang Jejeg, juga tampak hadir budayawan Antok Baret atau Sam Ot. Termasuk beberapa tokoh pendiri Malang Jejeg. Ada 11 peserta yang maju dalam konvensi, untuk berebut kursi pendamping Sam HC di Pilkada 2020.
Mereka adalah Gunadi Handoko, seorang advokat sekaligus dosen luar biasa PascaSarjana Fakultas Syariah UIN Malang. Heribertus Sumarso, Factory Manager di CV Sejahtera dan pernah bergabung di Partai Gerindra. Muhammad Yahya Arif, yang aktif di Nahdlatul Ulama (NU). Kemudian, Noval Akbar, Dirut PT Quantum HRM Internasional. Mei Nafisah, yang pernah menjadi Caleg Partai PAN Kota Malang. James Rionando, Area Manager PT AS Centrak Asia Raya. Mahfud Syaifudin sebagai OB SPBU.
Verry Son P, dari Paguyuban Mister Jatim. Tantono S, pernah menjadi Caleg PPP Kota Malang. Yogna Dody, pernah menjadi Ketua Komunitas Esports, Malang Gaming, serta Sutrisno.
“Sebelas pendaftar sebagai Calon Wakil Bupati Malang untuk Malang Jejeg ini, harus mengikuti fit and propertest,” ungkap Andrias, Ketua Panitia Konvensi Malang Jejeg.
Menurut Andrias, para peserta harus melalui penilaian dan pengujian. Ada enam panelis yang ditunjuk Malang Jejeg, untuk menguji mereka.
Yakni Bambang Iriyanto, selaku pengamat Lingkungan. Yunan Saifullah sebagai pengamat Ekonomi. Abdul Kodir selaku pengamat kebijakan. Mahmud Darsad selaku Kinerja Hijau. Radar Pancadana selaku Pengamat Kebudayaan, serta Lutfi dari ICW. “Semua panelis bersikap profesional. Mereka akan melakukan fit and proper test kepada seluruh peserta tanpa pandang bulu itu siapa,” ujarnya.
Dikatakan, melalui konvensi diharapkan bisa melahirkan calon Wakil Bupati Malang yang memiliki visi misi dan selaras dengan calon Bupati Malang, Sam HC. “Semoga ada pendamping yang sesuai sesuai visi misi Malang Jejeg. Karena sudah saatnya bersikap untuk perubahan,” tuturnya.
Sementara itu, Sam HC, mengatakan bahwa Calon Wakil Bupati Malang dari calon independen diharapkan yang memiliki karekter berbalik dengannya. Sehingga belum tentu peserta konvensi yang mendapat nilai tertinggi bakal disandingkan menjadi pendampingnya.
“Saya sebagai calon memiliki kelebihan dan kekurangan. Mencari pasangan yang berbeda karakter. Karena kalau sama, malah akan menjadikan matahari kembar,” terang Sam HC.
Pendamping yang diharapkan, adalah berbalik 180 derajat dengannya. Salah satunya soal agresip. “Saya ini memiliki leadership tinggi, kalau sama akan bentrok. Kecuali dari sisi keilmuan, kalah sama tidak masalah, salah satunya tentang managerial,” jelasnya.
Alasannya, karena Wakil Bupati Malang nantinya bukan sebagai ban serep. Sehingga harus bisa sama-sama bekerja. Misalnya, ketika ada pekerjaan 10, maka 6 untuk Bupati Malang dan 4 pekerjaan untuk Wakil Bupati. Dan semua pekerjaan harus bisa diselesaikan dengan baik.
Dari 11 peserta konvensi apakah ada pandangan?. Sam HC menegaskan bahwa semuanya diserahkan kepada panelis. Kriteria yang diinginkan, diantaranya harus memiliki integritas dan punya kapasitas. Karena ini melamar Wakil Bupati Malang, bukan guru ngaji.
“Konvensi yang kami adakan ini, adalah baru pertama di Indonesia calon independen mengadakan pemilihan wakil. Dan kami akan menepati janji, dengan memilih salah satu diantaranya. Jangan sampai yang dipilih justru dari luar peserta konvensi,” bebernya sembari mengatakan bahwa siapa calon Wakil Bupati Malang yang mendampingi, akan disampaikan setelah penilaian selesai.
Terpisah, Gunadi Handoko, salah satu peserta konvensi, mengatakan memilih maju menjadi peserta karena Malang Jejeg memiliki visi misi yang sama. Yaitu membangun Kabupaten Malang dimulai dari bawah. Termasuk salah satu calon independen, yang menolak adanya korupsi.