Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
25/04/2025
SMARTLIVE

Ponpes Bahrul Maghfiroh Resmikan Laboratorium Digital dan AI, Cetak Santri Melek Teknologi

rifamahmudah
  • Februari 24, 2025
  • 3 min read
Ponpes Bahrul Maghfiroh Resmikan Laboratorium Digital dan AI, Cetak Santri Melek Teknologi

SMARTLIVE – Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh meresmikan Laboratorium Digital dan Artificial Intelligence (AI) sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas santri dalam menghadapi perkembangan zaman. Peresmian ini menjadi langkah strategis dalam membekali santri dengan keterampilan teknologi yang semakin dibutuhkan di era digital.

Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh, Prof. Muhammad Bisri, mengungkapkan bahwa pendirian laboratorium ini terinspirasi dari salah satu pernyataan sahabat Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, jangan anakmu dididik sesuai zamanmu karena bukan zamannya.” Hal ini menjadi dorongan bagi Bisri untuk membawa pesantren mengikuti arus perkembangan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.

“Saya ingin santri-santri di pesantren ini memiliki kualitas yang unggul, tidak hanya dalam bidang agama tetapi juga dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Itulah sebabnya kami membangun laboratorium ini,” ujar Bisri dalam peresmian yang digelar pada Sabtu (22/2/2025).

Sebagai langkah strategis, Bisri menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaan laboratorium agar lebih profesional. Laboratorium ini dibangun dengan sistem sewa beli melalui skema pembayaran selama empat tahun dengan total biaya sekitar Rp1,2 miliar. Dalam kurun waktu tersebut, perangkat keras dan sistem di dalamnya akan sepenuhnya menjadi milik pondok pesantren.

“Selama empat tahun, ini akan menjadi milik pondok, termasuk seluruh perangkat komputer yang ada di dalamnya. Sistem ini juga kami komersialkan agar hasilnya dapat membantu membiayai laboratorium tanpa harus membebani pesantren,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bisri mengungkapkan bahwa laboratorium ini dilengkapi dengan komputer berteknologi canggih di atas rata-rata, sehingga kurikulum yang diterapkan bagi santri pun akan disesuaikan dengan perkembangan AI dan digitalisasi.

“Kami bekerja sama dengan Universitas Trisakti untuk mengajar di laboratorium ini. Selain itu, ada komunitas AI E-Sport yang diperkenalkan kepada santri. Namun, tentu saja dalam batasan syar’i agar anak-anak tidak terjebak dalam hal yang negatif,” tambahnya.

Baca Juga:  Batas Waktu Habis, 7 Guru Besar UIN Malang Ajukan Diri Menjadi Bacarek Periode 2021-2025

Laboratorium Digital dan AI ini akan menjadi bagian dari kurikulum ekstrakurikuler yang bersifat wajib bagi para santri tingkat SMP dan SMA di Ponpes Bahrul Maghfiroh. Sebanyak 350 santri akan mengikuti pembelajaran secara bergilir untuk memastikan semua mendapatkan manfaat dari laboratorium ini.

“Tujuan utama kami adalah agar para santri memiliki pemahaman yang kuat tentang dunia digital. Mereka juga akan diberikan pemahaman tentang aturan main dalam menggunakan media sosial, sehingga ketika mereka keluar dari pesantren, mereka sudah memiliki daya tahan dan keterampilan di bidang digital,” terang Bisri.

Peresmian laboratorium ini mendapatkan apresiasi dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso. Ia menyatakan bahwa langkah yang diambil Ponpes Bahrul Maghfiroh merupakan terobosan luar biasa dalam dunia pendidikan pesantren.

“Pesantren ini tidak hanya membekali santri dengan ilmu agama, keimanan, dan ketakwaan, tetapi juga dengan keterampilan digital dan artificial intelligence. Ini merupakan langkah maju yang sangat positif,” kata Erik.

Pemkot Malang pun menyambut baik inisiatif ini dengan membuka peluang kerja sama dengan Ponpes Bahrul Maghfiroh. Menurut Erik, pendidikan dasar yang dikembangkan oleh Pemkot Malang juga selaras dengan konsep pengayaan AI yang diterapkan di laboratorium ini.

“Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan anak-anak kita akan lebih siap menghadapi globalisasi, tetap memiliki aspek keimanan dan ketakwaan yang kuat, serta berkembang secara intelektual, emosional, dan spiritual. Ini adalah langkah nyata dalam membangun generasi emas Indonesia,” tutup Erik. (Ab)