Pemkab Pasuruan Salurkan Bantuan bagi Korban Bencana

CITILIVE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyalurkan Bantuan Tidak Terduga (BTT) kepada belasan ribu warga yang terdampak berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan kebakaran rumah yang terjadi sejak awal tahun 2025.
“Bantuan yang disalurkan bersifat penanganan pasca bencana,” ujar Kepala Dinsos Kabupaten Pasuruan, Suwito Adi, dalam pernyataan resmi yang diterima pada Selasa (7/1).
Suwito menjelaskan bahwa BTT kali ini mencapai total Rp130 juta, yang disalurkan kepada 5.743 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 17.595 warga yang terdampak.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan, sejak awal tahun ini telah terjadi beberapa bencana di wilayah Kabupaten Pasuruan. Di antaranya adalah banjir di Kecamatan Winongan, Grati, Kraton, Pohjentrek, dan Gondangwetan, serta tanah longsor di Kecamatan Kejayan. Selain itu, sejumlah rumah rusak akibat angin kencang dan puting beliung di Kecamatan Winongan, Gempol, Kejayan, Kraton, dan Bangil.
Dilansir dari Antara News, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Dimaz Kris, menyebutkan bahwa sebagian besar bencana yang terjadi didominasi oleh banjir. Salah satu kejadian longsor yang tercatat adalah longsornya tanggul di Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan, pada Minggu (5/1).
“Sejak awal tahun 2025, terdapat enam kejadian bencana. Wilayah yang paling sering terdampak adalah Grati, Winongan, Kraton, Pohjentrek, dan Gondangwetan,” jelas Dimaz.
Ia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk lebih waspada terhadap potensi banjir dan bencana lainnya.
Dimaz menekankan pentingnya melaporkan tanda-tanda awal terjadinya bencana kepada pihak desa untuk memungkinkan mitigasi lebih dini oleh pihak terkait. “Jika masyarakat menemukan tanda-tanda seperti keretakan pada turap jembatan, segera laporkan ke Pemerintah Desa. Hal ini penting agar asesmen dan mitigasi dapat segera dilakukan,” tambahnya.