Komitmen Kota Malang Wujudkan Ekonomi Hijau: Upacara Hari Otonomi Daerah XXVIII

CITILIVE – Pemerintah Kota Malang kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan dalam momentum peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-XXVIII. Bertempat di halaman Balai Kota Malang, upacara digelar khidmat dengan mengangkat tema “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat.”
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST, MT, bertindak sebagai inspektur upacara dan menyampaikan amanat penting yang menggugah seluruh aparatur pemerintah serta masyarakat Kota Malang untuk lebih sadar akan arah pembangunan yang bertanggung jawab terhadap masa depan bumi.

“Pada Hari Otoda ke-28 ini, lebih ditekankan bagaimana otonomi daerah ini berfokus pada pembangunan berkelanjutan, menuju green economy dan lingkungan yang semakin sehat,” ujar Erik dalam sambutannya.
Erik menjelaskan bahwa otonomi daerah memiliki dua misi utama: mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menegakkan demokrasi yang kuat di tingkat lokal. Kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah merupakan upaya untuk mendorong pelayanan publik yang efektif, efisien, dan dekat dengan kebutuhan masyarakat.
“Desentralisasi bukan sekadar pelimpahan wewenang, tapi juga tanggung jawab besar untuk memberikan solusi-solusi inovatif terhadap permasalahan daerah. Pemerintah daerah harus mampu berinovasi dalam pengambilan kebijakan dan pengelolaan sumber daya,” tambahnya.

Isu ekonomi hijau menjadi sorotan utama dalam peringatan Otoda kali ini. Erik menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya sekadar mengejar pertumbuhan, tetapi juga harus memperhatikan dampak lingkungan. Ia menyebutkan pentingnya menjaga keberlanjutan agar generasi mendatang tetap dapat menikmati sumber daya alam yang ada hari ini.
“Pembangunan bukan untuk satu atau dua tahun ke depan saja. Tapi harus berwawasan jangka panjang, berorientasi pada lingkungan, dan mengutamakan prinsip keberlanjutan,” ucap Erik.
Dalam kesempatan ini, Sekda Kota Malang juga menyinggung pentingnya pemanfaatan energi terbarukan, seperti kendaraan listrik dan solar cell, sebagai bagian dari transisi menuju energi bersih. Pemerintah Kota Malang, menurut Erik, telah menyusun rencana strategis untuk melakukan penyesuaian pada kendaraan dinas agar lebih ramah lingkungan.
“Ini menjadi bagian dari komitmen kami. Kendaraan dinas berbasis energi alternatif sedang kami siapkan dalam rencana pengadaan. Harapannya bisa direalisasikan dalam waktu dekat,” tutupnya.
Peringatan Hari Otoda ke-XXVIII menjadi momentum refleksi penting bagi Kota Malang. Tidak hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi pengingat bahwa masa depan kota dan masyarakatnya bertumpu pada kebijakan yang bijak dan berkelanjutan. Dengan semangat otonomi yang inklusif dan berpihak pada lingkungan, Kota Malang siap menatap masa depan yang lebih hijau dan sehat.
1 Comment
Now I am ready too do my breakfast, wheen having my breskfast
coming over again tto read more news.
Comments are closed.