Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
28/03/2024
SMARTLIVE

Themperature Detection di Balai Desa

  • Oktober 5, 2020
  • 2 min read
Themperature Detection di Balai Desa

KAMPUS, MALANG LIVE- Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) saat ini dicanangkan Pemerintah RI. Sebagai recovery kehidupan masyarakat di tengah pandemi covid-19. Selain 3 M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), deteksi panas tubuh juga diterapkan di berbagai instansi.

Demikian juga dengan mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang). Mereka mengimplementasikan alat Themperature Detection di Desa Balongjeruk, Kunjang, Kediri. Alat ini, sebuah solusi pengecekan suhu tubuh tanpa kontak fisik. Bisa digunakan berkala. Dilakukan sebelum masuk ruang layanan.

“Ini bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Launching Themperature Detection awal bulan September,” ujar Habib, Koordinator Desa Kelompok 81 PPM UMM Gelombang 4. Alat ini digunakan sebagai fasilitas umum di Balai Desa Balongjeruk.

“Satu unit alat kami serahkan ke pemdes. Harapannya memudahkan pengecekan suhu warga yang datang untuk mendapatkan pelayanan. Ini penerapan protokol kesehatan sebagai pencegahan covid,“ sambungnya.

Menggunakan teknologi sensor Thermopile Array 8X8 atau biasa disebut sensor TPA64. Sensor yang digunakan untuk membaca suhu tubuh manusia. “Penggunaannya, akan membaca suhu seseorang yang berdiri di depannya. Jika suhu kurang dari 37.8 derajat, diperbolehkan masuk ruang,” kata Mohamad Al Fikih anggota kelompok, selaku inisiator teknologi. 

Jika suhu lebih dari 37.8 derajat celcius,  maka buzzer (pendengung) berbunyi keras. Tandanya orang tersebut tidak boleh masuk ruangan. Safi’i, Kepala Desa Balongjeruk mengapresiasi dan bangga dengan ide kreatif dan inovatif ini.

“Saat melakukan kegiatan, harus mengutamakan protokol kesehatan. Demi menjaga kesehatan bersama. Ini menjadi kreatifitas mahasiswa, yang berguna bagi masyarakat,” ujar Beti Istanti Suwandayani, dosen pembimbing. (roz/jan)

Berita Berikutnya