Upaya PJ Walikota Malang Dalam Menurunkan Angka Stunting, Cek di sini Progresnya!
CITILIVE – PJ Walikota Malang terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayahnya. Berdasarkan data bulan timbang yang terakhir, angka stunting di Kota Malang berada di angka 8,67 persen. Angka ini masih di bawah target nasional yang ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi balita stunting di Kota Malang sebesar 18 persen. Angka tersebut telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 21 persen.
Dinas kesehatan Kota Malang juga bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi profesi, dalam upaya penanganan stunting.
Berikut adalah beberapa progres penanganan stunting yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang di bawah kepemimpinan Pj Wali Kota Wahyu Hidayat:
1. Pembentukan Tim Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Kota Malang
Pada tanggal 27 Oktober 2023, Pj Wali Kota Wahyu Hidayat menandatangani Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Tim Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Kota Malang. Tim ini akan bertugas untuk menyusun dan melaksanakan program-program pencegahan dan penanggulangan stunting di Kota Malang. Tim ini beranggotakan perwakilan dari berbagai instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Dinas Pertanian.
2. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik untuk mencegah stunting. Kegiatan ini dilakukan di tingkat desa/kelurahan, posyandu, dan sekolah.
3. Peningkatan akses layanan kesehatan
Peningkatan akses layanan kesehatan dilakukan dengan memperkuat peran Puskesmas dan Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, termasuk pelayanan gizi. Selain itu, juga dilakukan upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita.
4. Percepatan penanganan stunting dengan melakukan intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Intervensi gizi spesifik meliputi pemberian PMT, suplementasi zat besi, dan vitamin A. Intervensi gizi sensitif meliputi peningkatan akses air bersih dan sanitasi, peningkatan pendidikan, dan peningkatan ekonomi keluarga.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Malang, hingga trimester ke-empat tahun 2023, angka stunting di Kota Malang telah turun menjadi 15 persen. Angka ini menunjukkan bahwa program-program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang yang dipimpin oleh PJ Walikota Malang telah menunjukkan hasil yang positif.
Selain itu, PJ Walikota juga melakukan berbagai program lain untuk penanganan stunting, antara lain:
* Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) kesehatan ibu dan anak
* Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
* Pendampingan kader kesehatan dan puskesmas
* Pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK)
Untuk mencapai target penurunan angka stunting hingga 10 persen pada tahun 2024, PJ Walikota Malang akan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, dan masyarakat.
Upaya yang terus di tingkatkan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang adalah beberapa program unggulan yang akan dilakukan untuk menurunkan angka stunting:
* Program Urban Farming
Program Urban Farming merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan bergizi. Program ini dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk menanam sayuran dan buah-buahan di lahan pekarangan rumah.
* Program Posyandu Berbasis Keluarga
Program Posyandu Berbasis Keluarga merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan peran keluarga dalam mencegah stunting. Program ini dilakukan dengan memberikan edukasi dan pendampingan kepada keluarga untuk menerapkan pola asuh yang baik dan memberikan asupan gizi yang seimbang bagi anak.
* Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Rumah Tangga
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Rumah Tangga merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak stunting. Program ini dilakukan dengan memberikan PMT secara langsung kepada anak stunting di rumahnya.