Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
11/07/2025
CITILIVE

Sepak Bola Berduka, Ratusan Korban Meninggal Usai Laga Arema Vs Persebaya

rifamahmudah
  • Oktober 2, 2022
  • 3 min read
Sepak Bola Berduka, Ratusan Korban Meninggal Usai Laga Arema Vs Persebaya

KANJURUHAN, MalangLive – Partai kandang Arema Malang menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), diikuti kabar duka. Tidak hanya bagi pendukung tuan rumah, namun juga untuk dunia sepak bola tanah air.

Kesuksesan Persebaya memecahkan rekor kemenangan di kandang Singo Edan, julukan Arema, dibarengi dengan kerusuhan. Informasi memang masih simpang siur. Namun yang pasti, ada korban meninggal. Termasuk dua aparat kepolisian. Yakni Brigadir Andik dan Briptu Fajar (BKO Polres Trenggalek).

Salah seorang pewarta foto yang hadir di lapangan menceritakan detik-detik kerusuhan pecah. ‘Mirip dengan kerusuhan yang terjadi ketika Persebaya dikalahkan RANS United di Stadion Delta Sidoarjo lalu,” sebutnya.

Yakni kericuhan yang diakibatkan ketidakpuasan pendukung Persebaya pada hasil akhir. Setelah wasit bunyikan peluit tanda laga usai, mereka sontak bereaksi dengan mendatangi manajemen dan pemain. Sebagian merusak benda-benda di dalam stadion.

Arema Vs Persebaya

“Polisi akhirnya bereaksi dengan menembakkan gas air mata ke tengah kerumunan suporter. Keributan pecah lebih besar. Saya bersama rekan -ekan yang lain juga menyelamatkan diri masuk ke ruang media. Tapi sebagian teman ada yang membantu korban. Yang terperangkap kericuhan,” jelasnya. Dalam laga yang berkesudahan 2-3 untuk Persebaya itu, informasi korban tewas akibat terinjakinjak masih simpang siur dan kemungkinan akan ters bertambah. Bahkan beredar rekaman suara staf salah satu rumah sakit di dekat Kanjuruhan jika sudah tidak mampu menangani. Belum di rumah sakit lainnya. Sedangkan data dari relawan ambulans, hingga pukul 00.37, setidaknya korban suporter meninggal berjumlah puluhan.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu 1 Oktober 2022, Bajul Ijo berhasil memetik kemenangan. Pasukan Aji Santoso sukses mempecundangi sang rival bebuyutan dengan skor tipis 3-2.

Baca Juga:  Dinas Pendidikan Kota Malang Sukseskan Program Museum Keliling

Aremania – sebutan supporter Arema pun tidak terima tim kesayangan mereka dipermalukan di depan publik sendiri. Alhasil, mereka turun ke atas lapangan begitu laga berakhir dan membuat kericuhan.

Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema Vs Persebaya itu pun membuat banyak penonton menderita luka-luka dan sesak napas karena saling berdesakan. Bahkan, kabarnya saat ini peristiwa itu sudah menelan puluhan hingga ratusan korban jiwa.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Semakin lama kekecewaan suporter makin kuat dan kemarahan tidak terkendali, karena disertai dengan lemparan benda-benda ke lapangan.

Guna meredakan kemarahan suporter polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter. Dari tembakan gas air mata itu suporter yang mencoba menghindar kian tidak terkendali, sehingga harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri. Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata. Cuitan netizen juga menyebutkan orangtua kehilangan balita lantaran situasi panik yang tidak terkendali akibat tembakan gas air mata polisi.

Kerusuhan yang terjadi di lapangan Kanjuruhan mengakibatkan dua kendaraan polisi dirusak, salah satunya dibakar. Penonton juga dilaporkan membakar fasilitas lain di stadion.

Tidak saja terjadi di dalam, kerusuhan juga berimbas ke luar stadion. Total delapan kendaraan polisi dirusak. Para pemain Persebaya sempat tertahan hingga satu jam di kendaraan taktis milik polisi. Mobil rantis yang ditumpangi Persebaya juga dilempari suporter Arema.

Sekitar pukul 03:00, Minggu (2/10), Polda Jawa Timur menggelar konferensi pers terjadi tragedi di Kanjuruhan. Hasilnya, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia, dandua di antaranya merupakan seorang polisi.

Baca Juga:  Wali Kota Malang Hadiri Malang Fashion Food & Festival Berkonsep Tempo Doeloe

Akibat kejadian suporter Arema Vs Persebaya PSSI mengancam Arema FC dengan hukuman dilarang menjadi tuan rumah hingga sisa kompetisi Liga 1 2022/2023.