Masyarakat Peringati Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan
CITILIVE – Warga dari berbagai daerah berkumpul untuk mengikuti doa bersama dalam rangka memperingati dua tahun tragedi Kanjuruhan di depan Gerbang 13 Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Selasa sore.
Acara doa bersama ini diadakan untuk mengenang peristiwa tragis yang menelan 135 korban jiwa dan turut dihadiri oleh keluarga para korban tragedi tersebut.
Dilansir dari Antara News, Cholifatul Noor, ibu dari salah satu korban bernama Jovan, yang hadir di Stadion Kanjuruhan, menyampaikan bahwa selama dua tahun terakhir, keluarga para korban saling menguatkan satu sama lain dan berusaha membantu dalam proses penyembuhan trauma.
“Kami berdiri teguh dan kuat demi anak-anak kami. Kami terus mencari keadilan,” ujar Cholifatul.
Ia juga menyampaikan bahwa peringatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh warga Malang Raya, tetapi juga oleh masyarakat dari luar kota.
“Ada yang datang dari luar kota, tadi sempat ada dua bus dari Blitar yang datang sebelum acara. Namun, karena khawatir terlalu sore dan busnya sewaan, mereka akhirnya pulang lebih dulu,” jelasnya.
Ali Rifki, Koordinator Presidium Aremania, menegaskan bahwa Aremania berkomitmen untuk selalu mendampingi para korban tragedi Kanjuruhan.
“Kami selalu hadir bersama keluarga korban. Tahun depan, peringatan ini akan menjadi agenda utama dalam program kerja kami,” ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan, Aremania juga menyediakan layanan bantuan penyembuhan trauma bagi para korban tragedi ini melalui sekretariat Presidium Aremania.
“Kami terbuka untuk semua, silakan datang ke sekretariat. Kami siap membantu mendatangkan psikolog untuk proses trauma healing,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, masyarakat sudah mulai berdatangan sejak pukul 15.50 WIB dan langsung menuju area di depan Gerbang 13 Stadion Kanjuruhan, meskipun hujan turun di lokasi acara.
Di depan gerbang tersebut, terdapat foto dan nama-nama para korban yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, serta karangan bunga yang turut menghiasi lokasi peringatan.
Acara dimulai dengan tausiyah, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipanjatkan oleh seluruh peserta untuk mengenang para korban tragedi tersebut.