Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
22/11/2024
CITILIVE

IoT Smart Farming: Meningkatkan Urban Farming di Kota Malang

Deviwulandari
  • September 14, 2023
  • 3 min read
IoT Smart Farming: Meningkatkan Urban Farming di Kota Malang

CITILIVE- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya menggalakkan kegiatan urban farming yang menjadi salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan pangan hingga pada kelompok kecil di masyarakat. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang luncurkan penggunaan Internet of Things (IoT). Peluncuran IoT berupa aplikasi Smart Farming di Kelompok Tani Urban Farming Mak Cemput Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Selasa (13/9/2023).

Melansir dari malangkota.go.id, kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariadi, SP menuturkan bahwa smart farming yang di kembangkan menggunakan teknologi digital dan informasi. Hal ini guna meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam produksi pertanian perkotaan.

Slamet juga menjabarkan melalui aplikasi smart farming beberapa aktivitas pertanian dapat di lakukan jarak jauh. Aktivitas yang di maksud adalah smart irigasi dan dan smart lighting. Harapannya kegiatan urban farming yang di lakukan dapat memperoleh hasil produksi yang berkualitas.

Baca Selengkapnya: Pegadaian Bersama Pemkab Tulungagung Luncurkan Program The Gade Integrated Farming

“Aplikasi yang kita gunakan ini berbasis android, jadi di manapun kita berada, kita bisa mengendalikan, kapan harus menyalakan lampu, kapan harus menghentikan kegiatan penyiraman. Sehingga secara perhitungan akan lebih efektif, baik dalam penggunaan air maupun penggunaan daya listrik. Nah ini adalah konsep dasar dari penggunaan smart farming, smart irigasi, dan smart lighting,” beber Kadispangtan.

Slamet melanjutkan bahwa teknologi IoT ini nantinya dapat digunakan pada seluruh kelompok tani. Terkhusus yang melaksanakan urban farming yang juga dapat terintegrasi dengan kegiatan peternakan dan perikanan.

“Untuk tahap awal, aplikasi ini akan digunakan pada tujuh kelompok urban farming yang telah dianggarkan pada perubahan APBD tahun 2023. Ke depan, dengan ketersediaan anggaran yang ada di 2024, monggo (silakan_red) masyarakat melalui kelompok tani bisa mengajukan ke Dispangtan untuk bisa mendapatkan aplikasi ini,” terangnya

Baca Juga:  Inovasi Kompor Surya Mahasiswa UMM

Sistem Teknologi Smart Farming untuk Urban Farming

Saat ini sistem teknologi smart farming ditujukan untuk kegiatan urban farming. Sementara untuk kegiatan pertanian lainnya akan digunakan teknologi lain. “Secara hamparan luas untuk padi, nanti kita akan coba menerapkan teknologi drone spraying. Selain untuk penyiraman, sekaligus bisa mendeteksi kesuburan tanaman dan tanah,” ujar Slamet.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji yang juga turut hadir dalam peluncuran aplikasi smart farming ini mengapresiasi inovasi berbasis teknologi tersebut. Seperti diketahui bersama, Widayati bersama TP PKK Kota Malang getol menggalakkan urban farming di Kota Malang.

Baca Selengkapnya: Kelurahan Bandungrejosari Berhasil Lolos Tahap 15 Besar Lomba Urban Farming, Wisata Petik Sayur Pionirnya

“Smart Farming ini sungguh luar biasa. Alhamdulilah di Kota Malang melalui Dispangtan telah me-launching. Sasaran kita adalah di kelompok urban farming yang saat ini sudah dilakukan oleh semua RW. Dengan smart farming ini, kegiatan operasional akan bisa lebih efektif karena bisa dilakukan di mana saja. Selain itu, ternyata hasilnya luar biasa, bisa menjadi dua kali lipat bahkan hampir tiga lipat dibandingkan dengan pertanian konvensional. Mudah-mudahan semua kelompok urban farming juga seluruh pertanian di Kota Malang nantinya dapat menggunakan IoT,” pungkasnya