Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
30/10/2025
SMARTLIVE

Sekjen Kemenag: Saatnya PTKI Jadi Penggerak Solusi Bangsa, Bukan Sekadar Penghasil Gelar

rifamahmudah
  • Oktober 28, 2025
  • 3 min read
Sekjen Kemenag: Saatnya PTKI Jadi Penggerak Solusi Bangsa, Bukan Sekadar Penghasil Gelar

SMARTLIVE, MALANG – Momentum Dies Maulidiyah ke-64 Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi refleksi penting bagi masa depan pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia. Dalam rapat senat terbuka, Selasa (28/10/2025), Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Kamarudin Amin, M.A., menegaskan bahwa perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) harus hadir sebagai penggerak solusi bangsa, bukan sekadar lembaga pencetak gelar akademik.

“Saya senang dan bersyukur atas berbagai capaian luar biasa UIN Malang. Tapi lebih dari itu, kampus Islam harus memberi dampak nyata bagi masyarakat, menjadi bagian dari solusi terhadap problem sosial, ekonomi, dan moral bangsa,” ujar Prof. Kamarudin.

Ia menekankan bahwa perguruan tinggi keagamaan tak boleh berhenti pada capaian akademik semata. Kampus, kata dia, harus terlibat aktif dalam isu-isu sosial-keagamaan, budaya, hingga ekonomi masyarakat.

“Kita ingin UIN Malang berkontribusi positif terhadap persoalan masyarakat, agar manfaat keilmuannya benar-benar terasa, bukan hanya bagi dosen dan mahasiswa, tapi juga bagi umat dan bangsa,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Prof. Kamarudin juga memberi apresiasi khusus terhadap Program Wakaf Uang untuk Dana Abadi UIN Malang yang baru saja diluncurkan. Ia menyebut inisiatif tersebut sebagai langkah strategis menuju kemandirian kampus Islam di Indonesia.

“Potensi wakaf uang di Indonesia sangat besar, tetapi belum banyak diberdayakan. Jika dikelola dengan baik, hasilnya dapat menjadi instrumen pemberdayaan umat dan penopang keberlanjutan kampus,” ujarnya.

Melalui kerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan platform digital Satu Wakaf, UIN Malang mengelola dana wakaf agar hasil keuntungannya bisa dimanfaatkan untuk beasiswa mahasiswa, riset, pengabdian masyarakat, serta pengembangan kampus.

“Ini bukan sekadar program ekonomi, tetapi gerakan membangun budaya derma dan kemandirian umat melalui pendidikan,” tegas Kamarudin.

Baca Juga:  Cek 6 Keunggulan Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang

Sementara itu, Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Ilfi Nur Diana, M.Si., menegaskan bahwa gerakan wakaf ini merupakan komitmen nyata membangun kemandirian pendidikan Islam.
Setelah soft launching beberapa waktu lalu, kini kampus melakukan grand launching Wakaf UIN Malang dengan pemasangan barcode wakaf di berbagai titik kampus agar seluruh civitas akademika, alumni, dan masyarakat bisa berpartisipasi dengan mudah.

“Mahasiswa, dosen, alumni, hingga masyarakat umum dapat ikut berwakaf. Ini bentuk kepedulian untuk membangun pendidikan Islam yang unggul dan mandiri,” tutur Prof. Ilfi.

Ia menambahkan, dana yang terkumpul akan diprioritaskan untuk membantu mahasiswa melalui program beasiswa, serta memperkuat riset dan inovasi.

“Kami ingin UIN Malang menjadi seperti Al-Azhar di Mesir atau universitas besar di Maroko, yang bertahan dan berkembang dengan dukungan dana wakaf,” ujarnya.

Dengan inisiatif tersebut, Kemenag menilai UIN Malang tengah menunjukkan model baru transformasi PTKI: mandiri secara finansial, kuat secara akademik, dan berdampak secara sosial.

Gerakan wakaf dana abadi bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga nilai spiritual dan solidaritas sosial yang menjadi ruh pendidikan Islam.

“UIN Malang kini bukan hanya menyalakan ilmu, tetapi juga menebarkan manfaat. Inilah wujud nyata kampus yang hidup untuk umat dan bangsa,” tutup Prof. Kamarudin. (Sh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *