Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
19/04/2024
POPLIVE

Asal Hari Perempuan Sedunia dan Isu Kesetaraan Gender

  • Maret 12, 2021
  • 3 min read
Asal Hari Perempuan Sedunia dan Isu Kesetaraan Gender

Hari Perempuan Sedunia yuk cek!

FEATURES, malangpost.idHalo para perempuan, bagaimana kabar anda?. Apa baik-baik saja?. Semoga. Bagi pembaca laki-laki juga tidak apa-apa melanjutkan ini. siapa tahu dapat wawasan setelah membaca. Perlu diingat, perempuan juga manusia dan perlu diperjuangkan dalam hak.

Hari perempuan sedunia diprakarsai oleh aksi unjuk rasa pada tahun 1909. Kemudian muncullah kaum sosialis di Amerika Serikat. Pada tahun ini, isu kesetaraan perempuan atau perempuan kembali diangkat. Peringatan Hari Perempuan Sedunia pertama kali dilakukan pada tanggal 28 Februari 1909 di New York.

Tahu lebih lanjutnya ayo..

Peringatan Perdana untuk Mengingat

Peringatan pertama tersebut untuk memperingati setahun telah berlalunya demonstrasi kaum perempuan di New York, AS. Tahun 1910 organisasi sosialis dunia ini berkumpul di Kopenhagen untuk menetapkan Hari Perempuan.

Usul tersebut disepakati oleh 100 perempuan dari 17 negara. Namun belum ditetapkan tanggal berapa hari tersebut diperingati. Tahun berikutnya, Hari Perempuan Sedunia di Austria, Jerman, Swiss, dan Denmark diperingati pada tanggal 19 maret.

Pada Kurun Waktu 1913-1914 Apa yang Terjadi?

Adanya Hari Perempuan Sedunia digunakan untuk melakukan gerakan penolakan Perang Dunia I. Di sejumlah negara di Eropa, hari tersebut digunakan untuk memprotes perang dunia dan aksi solidaritas sesama perempuan.

Pada tahun tersebut, para perempuan Rusia melakukan protes akan perang dengan gerakan yang berjudul “Roti dan Perdamaian”. Empat hari kemudian, Tsar Rusia memberikan hak dalam memilih untuk para perempuan.

Pada Akhir Tahun 1975

Pada akhirnya di tahun 1975 PBB memperingati hari tersebut sebagai Hari Perempuan Sedunia pada tanggal 8 maret. Jadi peristiwa itu yang memunculkan tanggal peringatan Hari Perempuan Sedunia secara paten.

Baca Juga:  Fakta-fakta Money Game dan Cara Menghindarinya!

Pada tanggal 8 Maret 2020 kemarin terasa berbeda dalam memperingati Hari Perempuan Sedunia. Terlihat berbagai gambar perempuan dengan peran yang berbeda (dalam artian keahlian yang berbeda-beda).

Dua Gender Diharapkan Sama-sama Seimbang

Keahlian tersebut tidak berbeda dengan kaum laki-laki. Sehingga dua gender ini sama-sama memiliki peluang dalam sukses. Baik di pekerjaan dan lain sebagainya. Isu kesetaraan Gender di tahun tersebut mengambil tema #EachforEqual.

Alasan menggunakan isu tersebut adalah untuk membahas kembali tentang kesetaraan. Kesetaraan disini bukan hanya isu perempuan saja, tetapi isu bisnis. Kesetaraan gender memang sangat penting dalam perkembangan ekonomi masyarakat. Dunia yang seimbang, kaya dan harmonis.

Bisa Dibilang sebagai Perayaan Pencapaian Perempuan

Hari Perempuan Sedunia bisa dibilang sebagai perayaan pencapaian perempuan dalam berbagai hal, mulai dari sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Aksi di hari tersebut (Hari Perempuan Sedunia) berangkat dari kesadaran murni para perempuan yang bisa menyatukan sampai ke seluruh dunia.

Alasannya sederhana, agar tidak ada timpang tindih antara gender laki-laki dengan perempuan. Secara global, taraf pendidikan, kesehatan, maupun posisi perempuan masih lebih rendah daripada laki-laki. Angka kekerasan seksual terhadap perempuan juga semakin banyak.

Misal, dalam Urusan Rumah Tangga

Dalam urusan rumah tangga, misal. Istri wajib mengatur urusan rumah tangga dengan sebaik mungkin. Menjaga keutuhan keluarga, memperlakukan suami dengan baik, memberikan perlakuan baik kepada anak, memenuhi hak-hak suami, anak, sesuai norma agama, sosial, dam lain-lain.

Itu sudah diatur dalam RUU kita, Indonesia. Terpenting, anda sebagai perempuan harus siap memerankan double-double. Jadi, itulah penjelasan mengenai sejarah hingga isu kesetaraannya tentang Hari Perempuan Sedunia. Semoga bermanfaat.