Suporter Indonesia Siapkan Koreografi Khusus Lawan Jepang di Osaka
NEWSLIVE – Dukungan untuk Timnas Indonesia jelang laga penutup Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Jepang, Selasa (10/6/2025), dipastikan tidak hanya terdengar lantang, tapi juga tampak megah dari tribun. Ribuan suporter Merah Putih akan menampilkan koreografi khusus sebagai bentuk dukungan visual yang menggugah semangat skuad Garuda. Kelompok suporter diaspora, Garuda Japan, mengonfirmasi bahwa koreografi akan menjadi bagian utama dari aksi mereka di Suita City Football Stadium, Osaka. Didukung kelompok Ultras Garuda dan LGI (Laskar Garuda Indonesia), mereka akan menyuguhkan visual yang memadukan warna, simbol nasional, dan pesan motivasional kepada tim asuhan Patrick Kluivert.
“Kami siapkan koreografi dengan nuansa merah-putih dan elemen lambang Garuda. Akan ada display visual besar dari tribun sebagai bentuk perlawanan simbolik terhadap dominasi Jepang di kandangnya,” ujar Audy Nefry, Koordinator Wilayah Kantou Garuda Japan, Minggu (8/6/2025). Koreografi ini dirancang tidak hanya untuk menarik perhatian, tapi juga sebagai medium menyampaikan semangat juang dan solidaritas antar suporter. Konsep visual yang digunakan disebut mencerminkan “Garuda Tak Gentar”, sebuah tema yang lahir dari konsensus antar kelompok suporter sejak beberapa pekan lalu.
“Tribun bukan sekadar tempat menonton, tapi panggung identitas bangsa. Kami ingin tunjukkan, bahwa Indonesia bisa bersatu, rapi, dan kuat bahkan dari kursi penonton,” tambah Audy. Koreografi ini akan dikombinasikan dengan chant dan yel-yel khas Indonesia yang telah dikurasi dan dilatih selama beberapa pekan terakhir. Atribut seperti bendera besar, banner merah-putih raksasa, dan properti visual lainnya akan digunakan untuk membentuk koreografi blok warna yang mencolok dari berbagai sisi stadion.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dalam sesi jumpa pers sebelumnya menyatakan pentingnya kekuatan mental dalam menghadapi tekanan laga tandang. Ia menyebut dukungan visual dari tribun bisa menjadi “energi tambahan” bagi pemain di lapangan. Sementara itu, dari sisi suporter, persiapan koreografi melibatkan logistik tak sederhana. Koordinasi lintas wilayah, pengiriman alat-alat dukungan, hingga penjadwalan latihan chant menjadi bagian dari proses panjang di balik layar. “Bagi kami, setiap bentangan bendera dan suara dari tribun adalah bagian dari perjuangan.
Kami tidak ingin sekadar hadir, tapi meninggalkan kesan dan dampak,” ujar anggota Ultras Garuda di Jepang, yang enggan disebut namanya. Pertandingan ini tak hanya menjadi penutup fase grup, namun juga momentum penting bagi Indonesia untuk menjaga peluang ke putaran selanjutnya. Dengan lawan sekelas Jepang, kekuatan dari luar lapangan bisa menjadi pembeda.
Panitia lokal dan pihak keamanan di Osaka telah memberikan izin terbatas untuk penggunaan koreografi visual di sektor tribun yang ditempati oleh suporter Indonesia, dengan catatan mengikuti protokol keselamatan stadion. (Ab)
