Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
29/10/2025
CITILIVE

Wali Kota Malang Tekankan Aksi Nyata Tekan Pengangguran Lewat Job Fair dan Ekonomi Digital

rifamahmudah
  • Oktober 29, 2025
  • 3 min read
Wali Kota Malang Tekankan Aksi Nyata Tekan Pengangguran Lewat Job Fair dan Ekonomi Digital

CITILIVE, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmen pemerintahannya untuk menekan angka pengangguran di Kota Malang yang saat ini diperkirakan mencapai 33.000 hingga 35.000 orang. Upaya tersebut dilakukan secara terintegrasi melalui Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) dengan beragam program strategis, termasuk Job Fair 2025 yang digelar di GOR Ken Arok, Rabu (29/10).

Dalam sambutannya, Wahyu menyebut kegiatan job fair bukan sekadar agenda tahunan, melainkan bagian dari strategi pemerintah untuk memperluas akses kerja dan meningkatkan daya serap tenaga kerja, terutama lulusan perguruan tinggi yang belum terserap dunia industri.

“Job fair ini kita fokuskan bagi pengangguran terdidik. Kota Malang adalah kota pendidikan, jadi jumlah lulusannya sangat banyak. Kita ingin menjembatani antara dunia pendidikan dan dunia kerja agar pengangguran terdidik bisa ditekan,” ujar Wahyu.

Data Disnaker-PMPTSP menunjukkan, meski tingkat pengangguran terbuka Kota Malang menurun dari 6,1 persen menjadi 5,8 persen, namun pengangguran terdidik masih bertahan di kisaran 7,3 persen. Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemkot Malang agar sejalan dengan visi kota pendidikan yang produktif dan berdaya saing.

Wahyu menjelaskan, Pemerintah Kota Malang terus mendorong dua pendekatan utama: memperluas lapangan kerja konvensional melalui rekrutmen perusahaan, dan memperkuat ekonomi digital agar masyarakat memiliki alternatif pendapatan baru.

“Sekarang banyak lulusan tinggi yang memilih jalur nonformal seperti content creator, freelancer, dan pelaku digital. Kita harus akomodasi itu. Karena mereka tetap produktif, hanya belum tercatat di sistem formal,” katanya.

Melalui program Ngalam Idrek (Ngalam Industri Kreatif dan Ekonomi Digital), pemerintah berupaya memperluas kesempatan kerja berbasis ekonomi kreatif dan digitalisasi UMKM. Wahyu menyebut, program ini juga bagian dari target strategis agar angka pengangguran turun di bawah 6 persen pada akhir 2025.

Baca Juga:  Polres Malang Tangkap Pelaku Curas di Dua TKP, Sempat Viral di Medsos

Selain itu, Pemkot Malang juga memperkuat sistem pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja agar lulusan lokal memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri.

“Kita ingin SDM Malang tidak hanya banyak, tapi juga siap kerja. Jadi kita siapkan dari hulu ke hilir: pelatihan, pendampingan, hingga penyaluran kerja,” tegas Wahyu.

Dalam acara pembukaan Job Fair 2025 yang diikuti oleh 80 perusahaan dengan lebih dari 2.000 lowongan kerja, ribuan pencari kerja tampak antusias mengikuti proses lamaran langsung dan sesi konsultasi karier.

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, yang turut hadir, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Wali Kota dalam memperkuat sistem pemetaan tenaga kerja melalui program digital PDKT Sam Reborn, agar kebijakan ketenagakerjaan lebih tepat sasaran.

“Dengan data yang akurat, kita bisa tahu di mana tenaga kerja berlebih dan sektor mana yang kekurangan. Ini penting untuk efektivitas program,” ujarnya.

Wahyu menegaskan, pengentasan pengangguran tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, tetapi membutuhkan kolaborasi lintas sektor antara dunia pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.

“Kita ingin Kota Malang dikenal bukan hanya sebagai kota pendidikan, tapi juga kota yang produktif dan mandiri. Job fair ini hanya salah satu langkah, tapi semangatnya adalah menciptakan ekosistem kerja yang berkelanjutan,” tutupnya optimistis. (Sh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *