Upaya Nyata PJ Wali Kota Malang Dalam Mengembalikan Generasi ke Dunia Pendidikan

CITILIVE – Pj Wali Kota Malang bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menyelenggarakan sebuah acara penting pada Rabu, 2 Oktober 2024, yang menyoroti masalah serius terkait anak-anak yang tidak bersekolah (PATS) di kota tersebut. Acara tersebut juga menandai penandatanganan Komitmen Lintas Sektor AKAS (Ajak Kembali Anak Sekolah), dengan tujuan utama upaya nyata untuk mengembalikan anak-anak yang terputus pendidikannya ke sekolah.
Acara ini berlangsung di sebuah hotel terkemuka di Kota Malang, dan menjadi perhatian publik karena mengungkapkan data mencengangkan mengenai jumlah anak yang tidak bersekolah di kota ini.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Penjabat (PJ) Walikota Malang, Iwan Kurniawan, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwardjana, atas inisiatif penyelenggaraan acara tersebut. Beliau menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah awal yang penting untuk mengatasi masalah anak-anak yang tidak bersekolah di Kota Malang.
Dalam pidatonya, Iwan Kurniawan mengungkapkan data yang cukup mengejutkan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek) bahwa terdapat 5.655 anak di Kota Malang yang saat ini tidak bersekolah. Angka ini, yang belum pernah dilaporkan secara resmi sebelumnya, mengejutkan banyak pihak. Fakta ini memicu keprihatinan mendalam dari kalangan pemerintah daerah hingga masyarakat. Menurut Iwan, angka ini tidak bisa dianggap sepele, dan tindakan segera perlu diambil untuk mengatasi permasalahan ini.

Lebih lanjut, PJ Walikota Malang menjelaskan bahwa sosialisasi yang diadakan ini merupakan permulaan dari usaha yang lebih besar dan terstruktur untuk menanggulangi persoalan anak tidak sekolah di Kota Malang. Ia menegaskan bahwa kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan program ini, mulai dari pemerintah, sekolah, hingga masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwardjana, dalam pidatonya menekankan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan ini dengan serius. Selama tiga bulan terakhir, pihak Dinas Pendidikan telah menerima laporan dari Kementerian Pendidikan terkait data anak-anak yang tidak bersekolah di Kota Malang. Data tersebut mencakup berbagai usia, yang menunjukkan bahwa masalah ini bersifat kompleks dan mencakup berbagai latar belakang.
Suwardjana menjelaskan bahwa anak-anak yang tidak bersekolah ini berasal dari berbagai alasan yang bervariasi. Sebagian besar dari mereka terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu perekonomian keluarga. Ada juga yang merasa malas atau tidak termotivasi untuk belajar, sementara sebagian lainnya terkendala biaya pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu solusi, tetapi memerlukan pendekatan yang beragam dan terarah.
Dinas Pendidikan Kota Malang telah mulai mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengembalikan anak-anak ini ke bangku sekolah. Salah satu langkah yang diambil adalah mengidentifikasi penyebab utama yang membuat mereka berhenti bersekolah. Selain itu, dinas juga berfokus pada penyediaan solusi yang tepat untuk setiap kendala yang mereka hadapi. Suwardjana menegaskan pentingnya peran orang tua dalam hal ini, serta pentingnya kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak.
Langkah prioritas Dinas Pendidikan adalah mengembalikan anak-anak berusia sekolah dasar hingga usia maksimal 15 tahun ke sekolah. Mereka juga berencana untuk memfasilitasi anak-anak yang sudah seharusnya mengambil paket pendidikan A agar dapat melanjutkan pendidikannya. Fokus ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam memastikan setiap anak mendapatkan hak pendidikan yang layak.
Menanggapi hal ini, PJ Walikota Malang, Iwan Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk satuan tugas (Satgas) khusus yang ditugaskan untuk menangani masalah anak tidak bersekolah ini. Satgas ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, camat, dan stakeholder lainnya. Tugas utama Satgas ini adalah untuk mendata, menganalisis, dan mengatasi masalah anak tidak sekolah dengan cepat dan efektif.
Satgas ini juga akan bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk menyediakan fasilitas gratis bagi anak-anak yang belum bersekolah. Setiap camat akan diarahkan untuk menyediakan ruang dan fasilitas yang dapat digunakan untuk mendukung program ini. Di samping itu, pemerintah juga akan menghadirkan operator BKPM yang bertugas untuk mendata lebih detail mengenai anak-anak yang belum terdaftar di sekolah dan melakukan tindak lanjut sesuai kebutuhan.
Iwan Kurniawan menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua menjadi kunci dalam menyelesaikan persoalan ini. Beliau menyatakan bahwa pemerintah Kota Malang menargetkan adanya penurunan signifikan jumlah anak yang tidak bersekolah pada akhir tahun 2024. Pemerintah berharap agar pada Januari 2025, jumlah anak yang tidak bersekolah di Kota Malang sudah berkurang drastis.
Sosialisasi ini juga menjadi bagian dari program pemerintah yang lebih luas dalam menangani berbagai permasalahan sosial, termasuk pendidikan dan anti-korupsi. Meskipun sosialisasi anti-korupsi juga menjadi prioritas, Iwan Kurniawan menekankan bahwa penyelesaian masalah anak tidak sekolah menjadi fokus utama yang harus segera ditangani.
Koordinasi antara berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan, sekolah, dan pihak terkait lainnya, akan terus diperkuat. Menurut Iwan Kurniawan, strategi yang matang perlu dibangun untuk memastikan bahwa semua anak di Kota Malang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan.
Acara ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara berbagai pihak, terutama masyarakat, dalam memastikan setiap anak mendapatkan hak pendidikan. Penandatanganan Komitmen Lintas Sektor AKAS menjadi langkah awal yang penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan bagi semua anak di Kota Malang.
Dengan adanya komitmen ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang beserta seluruh stakeholder berjanji untuk terus bekerja keras dalam menurunkan angka anak tidak bersekolah di kota tersebut. Diharapkan, generasi mendatang di Kota Malang dapat meraih pendidikan yang lebih baik dan memiliki masa depan yang lebih cerah.