Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
11/12/2024
CITILIVE

PT Frisian Flag Indonesia kembali berkolaborasi dengan Koperasi Susu SAE Pujon dalam Meningkatkan Kualitas Produksi Susu se-Indonesia

Selli
  • Desember 10, 2024
  • 3 min read
PT Frisian Flag Indonesia kembali berkolaborasi dengan Koperasi Susu SAE Pujon dalam Meningkatkan Kualitas Produksi Susu se-Indonesia

CITILIVEPT. Frisian Flag kembali bekerja sama dengan Koperasi SAE Pujon dalam hal meningkatkan kualitas produksi susu yang akan dikonsumsi masyarakat luas dengan membantu mendirikan Milk Collection Center (MCC) di Pujon, Malang, Jawa Timur, yaitu menyediakan 2 cooling tank (masing-masing dapat menampung 5 ton susu segar).

Program ini mendorong peternak sapi perah lokal dalam menerapkan Good Dairy Farming Practice (GDFP). Program ini diharapkan bisa terus konsisten dalam menghasilkan susu segar berkualitas. Melalui perpanjangan kemitraan program DDP, FFI dan Koperasi Susu SAE Pujon sudah menjalankan beberapa program kerja sama dalam beberapa bentuk.

Salah satunya adalah dalam mendukung program susu segar nasional, FFI menggandeng para peternak yang ada di Kab. Malang, salah satunya dalam naungan Koperasi Susu SAE Pujon. Mulai menstandarisasi para peternak dalam mengolah susu (teknik industri), kelayakan ahli dengan membekali para pelaku usaha ternak sapi dalam menjalankan profesinya, bisa kita sebut dengan program Young Progressive Farmer Academy (YPFA) di bawah naungan DDP.

Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh HM Ni’am Shofi, selaku Ketua Umum Koperasi Susu SAE Pujon di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang mana:

“Dengan dukungan teknologi dan akses pasar yang lebih baik, peternak kami akan memiliki kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan skala usaha mereka. Kami sangat berharap kerjasama ini dapat terus terjalin dan menghasilkan manfaat tidak hanya untuk para peternak tetapi juga kontribusi kami untuk menyediakan sumber gizi bagi generasi bangsa.”

Sambutan HM Ni’am Shofi, Ketua Umum Koperasi Susu SAE Pujon

Program kerja sama akan berlanjut dengan program baru dari FFI untuk Koperasi Susu SAE Pujon, yaitu proyek biogas untuk menghasilkan sumber daya energi terbarukan. Pastinya dengan adanya penyediaan 2 cooling tank maka setidaknya bisa meningkatkan kesejahteraan para peternak Pujon dan membantu memenuhi kebutuhan gizi nasional.

Baca Juga:  Pemkot Malang sesuaikan Kebijakan Pusat dan Daerah setelah Kabinet Baru Dilantik

Dari sini, jika kesejahteraan peternak diperhatikan maka impor susu akan terkurangi dan status gizi masyarakat menjadi meningkat dengan alat teknologi modern pengolahan susu yang sudah disediakan dan memadai. Ekosistem peternak yang baik bisa berkelanjutan dan produktif.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT FFI:

“Sudah lebih dari 100 tahun kami berdiri di Indonesia Itu dan kami membutuhkan produksi susu lebih banyak dan berkualitas sehingga bisa meningkatkan konsumsi susu orang Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkannya dengan melaksanakan program kelayakan para peternak dalam menangani ternak sapinya dan menyediakan alat yang menunjang proses produksi susu agar baik dan berkualitas”

Sambutan Andrew F. Saputro, selaku Corporate Affairs Director PT FFI

Dr. Ir. Indyah Aryani, MM, selaku Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menambahkan perlu adanya kewaspadaan akan penyakit ternak (TBC) dan pemerataan ternak sapi yang ada di Indonesia.

“Teman-teman para peternak ini kan berinteraksi dengan manusia, diperlukan vaksin untuk ternak dan cara menjaga kebersihan saat memeras susu karena penyakit bisa timbul dari situ, salah satunya TBC. Secara nasional, kita masih bisa memenuhi kebutuhan gizi susu kurang lebih 22% dari total 100% sehingga perlu menambah jumlah sapi perah dan penyediaan tempat sapi perah dan pangannya bekerja sama dengan Dinas Perhutani”

drh. Deddy Fachruddin Kurniawan menambahkan bahwa ada permasalahan antara peternak dengan Koperasi yang mana tidak semua peternak menyetor hasil produksi susu sapi ke Koperasi:

“Saya selalu dokter hewan dan pemerhati kasus peternak sapi, yang sering dijumpai masih ada Blantik yang mana tidak bekerja sama dengan Koperasi Susu secara langsung. Jadi ada 4 golongan peternak sapi perlu ditangani, mulai dari peternak kecil hingga besar. Mereka sampai ke kampus-kampus untuk bekerja sama dan itu Blantik. Untuk masalah kesehatan ternak, kita perlu mempelajari yang namanya kasus PMK di Indonesia. Karena masalah penyakit ini masih belum terselesaikan secara penuh. Perlu solusi”

Baca Juga:  Disdikbud Kota Malang Gencarkan Program Museum Keliling untuk Pelajar SD

Jadi, semoga saja kebutuhan akan gizi susu di Indonesia semakin bagus dan teroptimalkan. Bisa dilihat dari kualitas dan fasilitas yang diberikan antara pemerintah, peternak, maupun pihak lain.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *