Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
29/03/2024
CITILIVE

Kadin UMKM Memulai Prospektif Bisnis Online Dan Offline

  • November 22, 2020
  • 5 min read
Kadin UMKM Memulai Prospektif Bisnis Online Dan Offline

MALANG, Malangpost.id – Ketua Kadin UMKM Jawa Timur Imam Abdai mengundang para pemuda Muhammadiyah untuk turut serta dalam pengembangan program Kadin UMKM pada Sabtu (21/11). Bertempat di ruang rapat kampus II UMM, turut hadir pula ketua umum dari pusat, ketua kadin UMKM kota Malang Amirul Mukminin, ketua parmudi Jawa Timur, guru besar UMM yang konsen di bidang UMKM serta undangan lain dari kepemudaan Muhammadiyah.

Acara tersebut bertujuan mengajak para pemuda untuk bangkit dalam memajukan perekonomian di era industri digital, karena banyak hal yang bisa disinergitaskan antara pemerintah dengan Kadin UMKM.

Sesuai data BPS dan Kementrian Koperasi & UKM, bahwa 99,99% pelaku usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro serta Kecil dan Menengah (UMKM). Dari pelaku UMKM, didominasi Usaha Mikro (98,7%) dan dari total UMKM, yaitu usaha dengan omzet (penjualan) dibawah Rp.300 juta per tahun.

Dalam hal ini, ketua umum Subianto MBA menyampaikan bahwa UMKM akan tetep berjalan meski dalam kondisi seperti ini dimana sedang terjadi keterpurukan ekonomi disertai wabah Covid-19. Oleh karena itu kami mengajak para pemuda agar jangan larut dengan keadaan seperti ini, para pemuda harus bangkit membuat inovasi atau terobosan baru yang dapat memajukan perekonomian Negara.

Ketua Kadin Jawa Timur optimis terhadap prospek pemulihan ekonomi ke depannya. Ia menyatakan bahwa tujuan dari programnya kali ini adalah meningkatkan swasembada pangan di setiap wilayah. Jadi meski terkena dampak dari krisis global suatu saat nanti, kita akan tetap bertahan dalam kondisi tersebut, karena kebutuhan pangan adalah yang utama dari sekian kebutuhan sekunder lainnya. Selain itu pula, jika dilihat dari data triwulan ke triwulan, ekonomi Jatim sudah tumbuh 5,89 persen pada triwulan III/2020 jika dibandingkan dengan triwulan II/2020,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemkot Kota Batu Melakukan Aksi Bersih Kali Jelang Hari Air Sedunia

“Target kita ke depannya adalah mengkoordinasikan program ini kepada para perguruan tinggi, ormas, UMKM, serta pihak perbankan untuk bisa membiayai permodalan usaha ini,” tambahnya lagi.

Untuk itu, UMKM sebagai bagian dari sektor ekonomi yang berkontribusi besar terhadap kinerja ekonomi Jatim dan akan mendapat perhatian utama untuk mewujudkan pemulihan ekonomi yang tepat dan inklusif. “Karena UMKM menyumbang 54 persen PDRB Jawa Timur yang jumlahnya Rp 551 triliun. UMKM juga menyerap sekitar 90 persen dari total 22,2 juta angkatan kerja di Jawa Timur,” tegasnya.

Kadin Jatim juga telah menginisiasi sejumlah program untuk memulihkan ekonomi nasional khususnya di Jawa Timur. Ini penting dilakukan karena Provinsi Jawa Timur telah berperan sebagai Center of Gravity atau sebagai pusat logistik dan perdagangan nasional serta HUB untuk Kawasan Indonesia Timur.

Ketua pemuda Muhammadiyah Jawa Timur Dikky Syadqomullah mengakui bahwa gerakan Kadin UMKM ini terbilang luar biasa dan Pemuda Muhammadiyah yang akan terus mensupport hal tersebut untuk bergerak ke seluruh Kota dan Kabupaten. “Karena ini merupakan sarana untuk pengembangan usaha masyarakat menengah ke bawah, dan merupakan cita-cita luhur di Negara kita.” Selain itu Dikky berharap Kadin UMKM dapat terus bersinergi dengan Pemuda Muhammadiyah dengan baik dalam menjalankan program ini.

Kadin UMKM Mencetuskan Program MORAMAS (Motor Rombong Masyarakat)

Kadin UMKM pusat menginginkan kemajuan perekonomian dengan memfokuskan diri ke sektor ekonomi mikro serta mengedepankan teknologi yang saat ini sudah sangat maju, juga menginisiasi perekonomian kerakyatan dengan membuat program MORAMAS yang menjadi andalan Kadin UMKM. Sebab untuk memajukan perekonomian Indonesia di era industri digital saat ini.

Bahan bakar MORAMAS sangat ramah lingkungan, 100% listrik jadi sangat irit, buatan dalam negeri,  motor listrik 800 menggunakan baterai, kecepatan 30 km/jam bobot 600 kg, daya angkut 300 kg, trasmisi maju mundur dan rem yang pakem. Kadin UMKM membuat sektor dari sisi bisnis yang nantinya akan ada holding yang menaungi bisnis tersebut tidak hanya dari sisi bisnis namun juga dari sisi dakwah dengan prosentasi 20%.

Baca Juga:  Temu Wali Mahasiswa UIN Malang 2023: Mempererat Silaturahmi dan Komitmen Pendidikan

Khusus untuk kalangan pemuda Muhammadiyah juga diharuskan memiliki inovasi bisnis terbaru dengan menyentuh masyarakat kalangan bawah misal ekonomi di pondok pesantren dengan menggunakan modal gotong royong. Selain itu, pilot project di Tuban diinfokan sudah sukses dan Bupatinya juga mendukung kemitraan bank untuk memberikan modal usaha.

Membentuk Kemitraan Dengan Koperasi

Berkaca dari kesuksesan serta kemajuan ekonomi Negara Cina, Kadin UMKM juga ingin memajukan UMKM di Indonesia melalui generasi penerus pemuda yang akan melakukan perubahan baru di era yang seperti ini hingga membentuk sektor usaha melalui sistem kemitraan baik dengan para pengusaha ataupun melalui koperasi. Dan untuk mewujudkan perekonomian yang maju harus ada koordinasi yang baik antara pimpinan pusat dengan pimpinan daerah untuk menggandeng para pemuda Muhammadiyah. Selain itu pula kerjasama ini akan lebih mengedepankan bisnis untuk syiar dan berharap dengan adanya kolaborasi dengan para UMKM dari sektor pengembangan IT bisa membuat bisnis menjadi besar.

Perlu diketahui, pada jaman Soekarno Hatta mereka melakukan berbagai upaya ekonomi kerakyatan dengan koperasi karena hal tersebut merupakan dasar ekonomi bersama rakyat. Maka di era yang serba digital seperti saat ini harus lebih di tingkatkan lagi pola tersebut. Karena semua mengakui bahwa Indonesia adalah negara paling hebat dari segi kemaritiman dan kekayaan alam.

Tak lupa ketua parmudi Jawa Timur Mirdasy menyampaikan pula salah satu kualifikasi pemuda harus mempunyai jaringan atau networking yang kuat. Dari sisi kemanfaatan harus tepat sasaran, serta keseriusan dalam mengemban tugas para pelaku UKM agar program ini terealisasi dengan cepat dan tepat.

Pengurus nantinya akan ada pelatihan khusus agar tujuan dari program ini dapat tersampaikan kepada masyarakat luas yang memiliki ketertarikan untuk berbisnis. Intinya harus tepat sasaran agar dapat memberi kesempatan pada mereka untuk menjalankan serta mengembangkan usahanya.

Baca Juga:  Saudi Buka Umrah Mulai 4 Oktober

(MP-Rf)