Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/09/2024
CITILIVE

Evakuasi 8 Penambang yang Terjebak di Banyumas Akhirnya Dihentikan

Deviwulandari
  • Agustus 3, 2023
  • 3 min read
Evakuasi 8 Penambang yang Terjebak di Banyumas Akhirnya Dihentikan

CITILIVE – Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap menghentikan upaya evakuasi terhadap delapan orang penambang yang terjebak di sumur tambang emas, Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, apabila tanda-tanda korban tidak ditemukan ataupun pelaksanaan operasi tidak efisien lagi maka operasi SAR bisa ditutup.

Dikutip dari Antara, penambangan emas ilegal di Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas terungkap setelah 8 penambang dilaporkan terjebak di dalam sumur tambang sejak hari Selasa (25/7/2023), pukul 23.00 WIB, karena adanya air yang menggenangi lubang sumur.

Delapan penambang yang terjebak itu terdiri dari Cecep Suriyana (29), Muhammad Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40) dan seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Setelah dilakukan upaya evakuasi oleh tim SAR gabungan sejak Rabu (26/7/2023), air yang menggenangi sumur tambang tidak kunjung surut.

Hingga akhirnya operasi SAR yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap dinyatakan ditutup pada Selasa (1/8/2023) siang meskipun 8 penambang yang terjebak di dalam sumur tersebut tidak dapat dievakuasi.

Salah seorang perwakilan keluarga korban, Aden mengaku ikut terlibat dalam upaya evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan sejak hari pertama operasi SAR digelar pada Rabu (26/7).

Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi SAR.

“Mudah-mudahan almarhum semuanya yang delapan orang diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya. Saya mungkin tidak bisa panjang lebar karena memang saya mewakili keluarga tidak kuat untuk menyampaikan semuanya,” katanya.

Sebelum apel penutupan operasi SAR dilakukan shalat Gaib yang dilakukan oleh perwakilan unsur SAR dan keluarga korban penambang emas, dilanjutkan dengan tabur bunga di sekitar sumur tambang yang telah diberi prasasti yang mencantumkan nama-nama korban.

Baca Juga:  Kota Batu Siap Menyambut Wisatawan Selama Libur Lebaran 2024
8 Penambang

Saat memimpin apel penutupan operasi SAR di lokasi kejadian, Selasa, Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengatakan tim SAR gabungan telah melakukan berbagai upaya evakuasi sejak operasi SAR dilaksanakan sejak hari Rabu (26/7).

“Berdasarkan hasil analisa serta musyawarah antara tim SAR gabungan, para ahli, dan keluarga korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup,” katanya, dikutip Antara.

Terkait dengan hal itu, ia menyampaikan terima kasih seluruh unsur SAR baik yang terlibat maupun semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam operasi SAR tersebut.

Dengan ditutupnya operasi SAR tersebut, kata dia, seluruh unsur SAR yang terlibat dapat kembali ke kesatuan masing-masing.

“Atas nama tim SAR gabungan, kami memohon maaf sebesar-besarnya dan turut berbela sungkawa atas musibah yang terjadi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” katanya, dikutip Antara.

Saat memberi keterangan pers usai apel, Adah mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, apabila tanda-tanda korban tidak ditemukan ataupun pelaksanaan operasi tidak efisien lagi maka operasi SAR bisa ditutup.

Akan tetapi seandainya suatu ketika ada hal-hal di luar perkiraan maupun hal lainnya, kata dia, operasi SAR bisa dibuka kembali.

“Kalau ada tanda-tanda, kita bisa laksanakan operasi SAR kembali,” jelasnya.