DLH Kota Malang Petakan 12ribu Pohon, Fokus Perempesan di Mayjend Sungkono Pasca Belasan Pohon Tumbang

CITILIVE,MALANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mencatat sedikitnya lebih dari 14 titik pohon tumbang dan patah akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah kota, Senin (3/11/2025). Pohon-pohon tumbang tersebut tersebar di sejumlah lokasi padat, di antaranya kawasan Gadang, Kepuh, Mayjend Sungkono, Splendid, Ksatrian, Pasar Besar, hingga Taman Malabar Jalan Merbabu.

Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran, mengatakan sebagian pohon yang tumbang diduga mengalami kerusakan di bagian dalam batang atau akar, bahkan ada yang sebelumnya pernah terbakar.

“Kemarin ada lebih dari 14 lokasi pohon patah dan tumbang. Ada yang bekas dibakar, ada juga yang roboh tiba-tiba. Kita anggap ini bagian dari bencana alam,” jelasnya, Selasa (4/11/2025).

Meski demikian, pihak DLH berkomitmen untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi ribuan pohon di Kota Malang. Saat ini DLH memiliki peralatan untuk memeriksa kondisi batang dalam dan sistem akar, guna memastikan keamanan pohon di area publik.

Raymond menambahkan, kawasan Jalan Mayjend Sungkono dan sekitar GOR Ken Arok menjadi prioritas utama perempesan karena jenis pohon yang tumbuh di sana dinilai tidak sesuai kategori pohon pelindung.

“Pohon di sana sudah terlalu besar dan bukan jenis pohon pelindung. Jadi minggu ini akan kita lakukan perempesan besar-besaran di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono,” ujarnya.

Dari hasil pengamatan, satu pohon mahoni besar di kawasan tersebut diketahui tumbang akibat akar yang terganggu saat proses pelebaran jalan. Beberapa akar pohon sempat terpotong, sehingga keseimbangannya menurun.

Selain perempesan di GOR Ken Arok, DLH juga melakukan pemotongan pohon berisiko tumbang di sejumlah titik lain seperti Jalan Langsep, Pasar Kebalen, Jalan LA Sucipto, dan depan SMPN 2 di Jalan Moh. Yamin. Total lima lokasi menjadi prioritas pembersihan hari ini karena ditemukan batang yang keropos, miring, atau berlubang.

Menurut data terbaru DLH Kota Malang, terdapat 12.778 pohon yang tersebar di lima kecamatan, dengan rincian:
• Klojen: 2.997 pohon
• Blimbing: 2.903 pohon
• Sukun: 2.025 pohon
• Lowokwaru: 2.010 pohon
• Kedungkandang: 2.843 pohon

Adapun berdasarkan jenisnya, pohon palem mendominasi dengan 1.731 batang, disusul mahoni 1.332, trembesi 1.087, tanjung 480, dan beringin 276 batang.

Asuransi untuk Kendaraan Tertimpa Pohon

Menariknya, Pemkot Malang melalui DLH memiliki program asuransi bagi warga yang kendaraannya rusak akibat tertimpa pohon. Skema ini jarang dimiliki kota lain di Jawa Timur.

“Kalau ada kendaraan tertimpa pohon, asuransi maksimal yang bisa diberikan adalah Rp15 juta per pohon. Tapi kalau satu pohon menimpa dua kendaraan, nilainya dibagi dua,” terang Raymond.

Total anggaran premi asuransi yang dikelola DLH tahun ini mencapai sekitar Rp300 juta. Proses klaim dilakukan melalui pihak asuransi rekanan pemerintah.

Untuk korban luka ringan, biaya pengobatan dapat diganti menggunakan kwitansi resmi oleh DLH. Sedangkan untuk luka berat yang memerlukan rawat inap, masyarakat dapat menggunakan layanan BPJS Kesehatan.

“Kami harap masyarakat juga memiliki asuransi kendaraan pribadi, jadi bisa saling melengkapi jika terjadi kerusakan akibat bencana alam,” tambahnya.

DLH Kota Malang memastikan proses perempesan, pemangkasan, dan pemantauan kondisi pohon akan terus dilakukan secara bertahap di seluruh wilayah kota. Fokus utama diarahkan pada daerah rawan tumbang dan jalur padat lalu lintas, terutama menjelang puncak musim hujan di November–Desember.