Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
08/10/2024
CITILIVE

Dinas Pendidikan Kota Malang Sukseskan Program Museum Keliling

rifamahmudah
  • September 27, 2024
  • 5 min read
Dinas Pendidikan Kota Malang Sukseskan Program Museum Keliling

Museum Keliling di SDN 1 Bandungrejosari Kota Malang, Inisiatif Baru Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk Mengenalkan Sejarah

CITILIVE — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang meluncurkan program baru yang menarik dan edukatif, yakni “Museum Keliling”, di mana museum berkeliling mengunjungi sekolah-sekolah di Kota Malang. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan sejarah dan budaya lokal kepada para siswa, sehingga mereka bisa lebih memahami warisan sejarah yang ada di sekitar mereka. Kali ini, SD Negeri 1 Bandungrejosari Kota Malang menjadi lokasi keempat program museum keliling yang digelar pada Jumat (27/9/2024).

Program ini merupakan inisiatif pertama yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang sebagai upaya jemput bola dalam meningkatkan kunjungan ke Museum Mpu Purwa. Dengan memperkenalkan berbagai artefak dan replika arca dari masa lampau langsung ke sekolah-sekolah, diharapkan siswa-siswa SD di Kota Malang semakin tertarik untuk mengunjungi museum dan mempelajari sejarah peradaban yang ada di Museum Mpu Purwa.

Pamong Budaya Pertama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Nurman Candra Setiansyah, menjelaskan bahwa program museum keliling ini adalah langkah awal untuk lebih mendekatkan museum Mpu Purwa kepada para siswa sekolah terutama generasi muda. “Program ini bertujuan untuk memperkenalkan museum Mpu Purwa dengan cara yang lebih menarik, yaitu dengan mendatangi sekolah-sekolah. Dengan demikian, para siswa bisa melihat secara langsung replika artefak sejarah tanpa harus datang ke museum terlebih dahulu,” ujar Nurman.

Museum Mpu Purwa sendiri menyimpan berbagai peninggalan sejarah dari era kerajaan yang pernah ada di wilayah Malang. Salah satu koleksi utama yang ditampilkan dalam program ini adalah arca Ganesha dan arca tokoh dewa yang menjadi simbol penting dalam peradaban masa lampau. Dua arca ini merupakan replika dari koleksi asli yang disimpan di museum, dan disajikan kepada siswa untuk memberikan gambaran lebih nyata tentang peninggalan sejarah yang ada di museum.

Baca Juga:  Lomba Membaca Puisi dan Pidato di Museum Mpu Purwa : Mengangkat Tema Cinta Budaya

Nurman juga menambahkan bahwa program museum keliling ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan jumlah kunjungan ke museum. “Selama ini, kunjungan ke museum masih bergantung pada permintaan dari pihak sekolah. Namun, dengan adanya museum keliling ini, kami berharap dapat menambah minat siswa untuk berkunjung ke museum secara langsung. Selain itu, kunjungan ke Museum Mpu Purwa juga mengalami peningkatan hingga sebanyak 9.200 pengunjung per September 2024,” jelasnya.

Sebelum mengunjungi SDN 1 Kota Malang, tim museum keliling telah melakukan roadshow ke beberapa sekolah di Kota Malang sejak 19 September 2024. Sekolah-sekolah yang telah disambangi antara lain SD Corjesu, SMPN 3 Malang, dan SMPN 7 Malang. Pada setiap kunjungannya, tim museum keliling membawa replika arca serta memberikan edukasi terkait sejarah lokal.

Nurman menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang dipilih untuk program ini adalah yang sebelumnya sudah sering mengadakan kunjungan ke museum. Dari data kunjungan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memilih satu sekolah dari tiap kecamatan sebagai representasi untuk dikunjungi dalam program ini. Setiap sekolah melibatkan sekitar 70 siswa untuk mengikuti acara tersebut.

Sutiyono, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SDN 1 Kota Malang, menyambut baik program museum keliling ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan terobosan yang sangat positif, mengingat sebelumnya program serupa seperti perpustakaan keliling sudah cukup populer di kalangan sekolah. “Saya sangat senang dan bersyukur mendapat kunjungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ini adalah terobosan baru yang sangat bermanfaat, karena anak-anak jadi bisa belajar sejarah dengan cara yang lebih interaktif,” ujar Sutiyono.

Sutiyono juga menambahkan bahwa melalui program ini, para siswa mendapatkan kesempatan untuk lebih mengenal peninggalan sejarah seperti arca dan artefak dari masa lampau. Ia berharap kegiatan ini dapat diadakan secara berkala sehingga semakin banyak siswa yang mendapatkan wawasan tentang sejarah lokal.

“Kegiatan ini memberikan wawasan yang mendalam kepada para siswa. Ada banyak nilai sejarah yang harus dipahami dan dilestarikan, terutama tentang peninggalan sejarah seperti arca dan candi. Semoga program ini bisa terus diadakan setiap tahunnya agar anak-anak semakin tertarik dengan sejarah,” harap Sutiyono.

Rakai Hino Galeswangi sebagai pemateri penjelasan tentang arca menjelaskan bahwa Museum Mpu Purwa memiliki 156 koleksi yang terbagi dalam dua periode besar, yakni masa pra-sejarah dan masa klasik. Dalam sesi ini, ia mengajak para siswa untuk mengenali berbagai arca dari kedua periode tersebut, dengan fokus pada arca Ganesha dan arca tokoh dewa yang mereka bawa sebagai replika.

“Melalui museum keliling ini, kami berharap para siswa bisa mendapatkan gambaran tentang bagaimana kehidupan pada masa lampau. Arca-arca ini bukan hanya benda mati, tetapi juga simbol peradaban yang sangat penting dalam sejarah kita,” kata Rakai.

Dengan adanya program museum keliling ini, diharapkan siswa-siswa di Kota Malang bisa semakin mengenal dan menghargai sejarah peradaban lokal. Ke depan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang berencana untuk memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak sekolah, dengan harapan bahwa setiap siswa di Kota Malang bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar sejarah dengan cara yang lebih interaktif.

Baca Juga:  Pemenang Grand Final Lomba Cerdas Cermat Tingkat SMP Sederajat dalam Rangkaian Museum Festive Vaganza #2

Museum keliling tidak hanya memberikan wawasan tentang artefak sejarah, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan sejarah lokal. Dengan semakin meningkatnya minat siswa terhadap sejarah, diharapkan kunjungan ke museum-museum di Kota Malang, termasuk Museum Mpu Purwa, akan terus meningkat dan menjadi bagian dari kegiatan edukatif yang rutin dilakukan oleh sekolah-sekolah.

Program ini adalah langkah awal yang signifikan dalam upaya meningkatkan apresiasi terhadap sejarah dan budaya di kalangan generasi muda.(Adv)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *