Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
17/03/2025
SPOOTLIVE

Sejarah Lazada

Selli
  • November 25, 2024
  • 3 min read
Sejarah Lazada

Lazada merupakan salah satu platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara yang berhasil menarik perhatian jutaan pelanggan di wilayah ini. Sejak didirikan pada tahun 2012, Lazada telah berkembang pesat dan menjadi bagian penting dari transformasi digital dalam dunia belanja online.

Berikut adalah sejarah singkat perjalanan Lazada dari awal berdiri hingga kini.

Pendiri, Awal Berdiri (2012)

Lazada didirikan pada tahun 2012 oleh Rocket Internet, sebuah perusahaan asal Jerman yang dikenal sebagai inkubator startup teknologi. Awalnya, Lazada dirancang untuk menjadi “Amazon of Southeast Asia,” meniru model bisnis Amazon dengan fokus pada penjualan barang seperti elektronik, peralatan rumah tangga, dan produk konsumen lainnya.

Visi awal Lazada adalah menyediakan solusi belanja online yang mudah dan nyaman bagi konsumen di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Pada masa-masa awal, Lazada banyak berinvestasi dalam logistik dan infrastruktur teknologi untuk mendukung pertumbuhan pasar di wilayah ini.

Ekspansi Cepat dan Pendanaan

Lazada mendapatkan pendanaan besar sejak awal berdirinya, dengan dukungan dari Rocket Internet dan beberapa investor besar lainnya. Dalam waktu singkat, Lazada berhasil memperluas jangkauannya ke seluruh Asia Tenggara. Berkat investasi tersebut, perusahaan mampu menawarkan pengalaman belanja yang menarik, termasuk diskon besar, pengiriman cepat, dan metode pembayaran yang fleksibel, seperti Cash on Delivery (COD), yang sangat diminati di pasar Asia Tenggara.

Akuisisi oleh Alibaba Group (2016)

Titik balik terbesar dalam sejarah Lazada terjadi pada tahun 2016, ketika Alibaba Group, raksasa e-commerce asal Tiongkok, mengakuisisi mayoritas saham Lazada dengan nilai investasi sebesar $1 miliar. Langkah ini merupakan strategi Alibaba untuk memasuki pasar Asia Tenggara yang memiliki potensi besar tetapi masih berkembang.

Baca Juga:  Arsip dan Riset sebagai Kunci Film Sejarah

Setelah akuisisi, Lazada mendapat manfaat dari teknologi, pengalaman, dan jaringan Alibaba. Platform ini mulai mengintegrasikan berbagai fitur inovatif seperti teknologi pencarian berbasis AI, manajemen logistik yang canggih, dan integrasi dengan sistem pembayaran Alipay.

Transformasi dan Pertumbuhan Pesat

Di bawah kepemilikan Alibaba, Lazada semakin memperkuat posisinya di pasar e-commerce Asia Tenggara. Perusahaan mulai berfokus pada pengembangan marketplace, memungkinkan penjual individu dan usaha kecil untuk membuka toko mereka sendiri di platform Lazada.

Strategi ini membuka peluang besar bagi UMKM di wilayah tersebut untuk menjangkau pelanggan lebih luas tanpa perlu membangun infrastruktur penjualan mereka sendiri. Selain itu, Lazada juga mengembangkan kampanye belanja besar seperti Lazada Birthday Sale dan 11.11 Shopping Festival, yang menjadi sorotan belanja online tahunan.

Peran Lazada di Asia Tenggara

Hingga saat ini, Lazada dikenal sebagai salah satu platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara dengan jutaan pengguna aktif. Platform ini menawarkan berbagai kategori produk, mulai dari elektronik, fashion, hingga kebutuhan sehari-hari. Selain itu, Lazada juga berinvestasi dalam logistik dan infrastruktur lokal untuk memastikan pengalaman pelanggan yang mulus.

Lazada juga terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur seperti live streaming untuk belanja, integrasi dengan media sosial, dan program loyalitas pelanggan seperti Lazada Wallet dan LazCoins.

Pengaruh Lazada di E-Commerce Asia Tenggara

Lazada telah menjadi pionir dalam mendorong adopsi belanja online di Asia Tenggara. Dengan fokus pada inovasi dan pengalaman pelanggan, Lazada tidak hanya membantu konsumen mendapatkan akses mudah ke produk yang mereka butuhkan, tetapi juga memberikan peluang besar bagi penjual lokal untuk berkembang.

Sejak berdiri pada tahun 2012, Lazada telah berkembang dari sebuah startup menjadi pemimpin pasar e-commerce di Asia Tenggara.