Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
20/04/2025
SPOOTLIVE

Mengetahui Kadar Gula Darah Normal saat tidak Berpuasa dan Cara Menjaganya

Selli
  • November 1, 2024
  • 3 min read
Mengetahui Kadar Gula Darah Normal saat tidak Berpuasa dan Cara Menjaganya

Mengontrol kadar gula darah adalah bagian penting dari menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang berisiko diabetes atau sudah menderita penyakit ini. Kadar gula darah dapat berubah sepanjang hari dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk apa yang kita makan dan aktivitas harian kita.

Artikel ini akan membahas kadar gula darah normal saat tidak berpuasa dan pentingnya menjaga keseimbangan gula darah dalam tubuh.

Apa Itu Kadar Gula Darah saat tidak Berpuasa?

Kadar gula darah yang diukur saat tidak berpuasa sering kali disebut sebagai gula darah postprandial, yaitu kadar gula darah yang diukur dua jam setelah makan. Pada kondisi ini, tubuh baru saja mencerna makanan dan menyerap glukosa, yang membuat kadar gula darah cenderung meningkat dibandingkan saat puasa. Meski begitu, masih ada batasan yang dianggap normal dan aman.

Kadar Gula Darah Normal saat tidak Berpuasa

Kadar gula darah setelah makan, atau saat tidak berpuasa, sebaiknya berada dalam rentang tertentu. Berikut adalah pedoman umum:

  • Normal: Di bawah 140 mg/dL dua jam setelah makan.
  • Pre-diabetes: 140-199 mg/dL, menunjukkan adanya risiko diabetes.
  • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih, yang membutuhkan konfirmasi dengan pemeriksaan tambahan.

Angka ini adalah batasan yang umumnya digunakan, tetapi setiap orang bisa memiliki sedikit perbedaan dalam respons terhadap glukosa. Konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan untuk mengetahui kadar normal yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Mengapa Menjaga Kadar Gula Darah saat tidak Berpuasa itu Penting?

Mengontrol kadar gula darah setelah makan penting untuk mencegah fluktuasi tajam yang bisa menyebabkan komplikasi. Kadar gula darah yang terlalu tinggi setelah makan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kerusakan pembuluh darah, penyakit jantung, gangguan saraf, dan masalah penglihatan.

Baca Juga:  Mengetahui Kadar Gula Darah Normal saat Puasa dan Pentingnya untuk Kesehatan

Tips Menjaga Kadar Gula Darah Normal saat tidak Berpuasa

Berikut adalah beberapa cara untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah makan:

  1. Pilih Makanan yang Tepat
    Makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti biji-bijian utuh, sayuran hijau, dan protein tanpa lemak, membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga membantu menghindari lonjakan gula darah yang mendadak.
  2. Jaga Porsi Makan
    Makan dalam porsi yang cukup, tetapi tidak berlebihan, membantu mengontrol kadar gula darah. Hindari makan berlebihan yang dapat memicu lonjakan gula darah tinggi.
  3. Konsumsi Serat yang Cukup
    Serat, terutama dari sayuran dan buah-buahan, dapat memperlambat penyerapan glukosa dalam darah dan membantu menjaga kestabilan gula darah setelah makan.
  4. Aktivitas Fisik Ringan Setelah Makan
    Aktivitas ringan seperti berjalan kaki setelah makan bisa membantu tubuh memanfaatkan glukosa lebih baik dan menjaga agar kadar gula darah tidak melonjak.
  5. Perhatikan Asupan Gula Tambahan
    Hindari minuman manis, makanan penutup tinggi gula, dan camilan berkalori tinggi setelah makan utama. Gula tambahan dari makanan ini dapat membuat gula darah cepat naik.
  6. Konsultasi Rutin dengan Dokter
    Bagi mereka yang berisiko atau memiliki diabetes, penting untuk menjalani pemeriksaan gula darah secara rutin dan mendapatkan nasihat dari ahli medis. Pemeriksaan ini dapat membantu memantau kadar gula darah harian dan mencegah komplikasi.

Tanda-tanda Gula Darah tidak Stabil

Jika mengalami gejala seperti mudah lelah, sering merasa lapar, cepat haus, sering buang air kecil, atau mengalami perubahan berat badan tanpa alasan yang jelas, sebaiknya periksakan kadar gula darah. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa kadar gula darah tidak stabil atau mulai tinggi.

Mengetahui dan menjaga kadar gula darah saat tidak berpuasa sangat penting bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes atau berisiko tinggi mengembangkan kondisi ini.