Unisma Siapkan KKN Internasional di Malaysia, Tindak Lanjut Kerja Sama dengan KBRI

SMARTLIVE – Universitas Islam Malang (Unisma) mulai mempersiapkan langkah nyata pasca penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia pada 9 September 2025 lalu. Salah satu program unggulan yang segera dijalankan adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di berbagai Sanggar Bimbingan (SB) yang berada di Semenanjung Malaysia.
Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D., menyampaikan bahwa implementasi KKN internasional ini akan menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan teori yang dipelajari di kampus dengan praktik langsung di lapangan. “Kami tidak ingin MoU hanya berhenti di tataran administratif. Saat ini, persiapan teknis sudah berjalan agar mahasiswa segera bisa berangkat dan berkontribusi nyata di Malaysia,” ujarnya, Jumat (19/9).
Menurut Prof. Junaidi, program ini diprioritaskan bagi mahasiswa dari berbagai fakultas, khususnya bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan. Mahasiswa akan ditempatkan di Sanggar Bimbingan binaan KBRI yang selama ini menjadi pusat pembelajaran anak-anak Indonesia di Malaysia.
“Selain mendukung masyarakat Indonesia di luar negeri, mahasiswa Unisma juga akan mendapatkan pengalaman internasional yang akan memperkaya kompetensi akademik dan karakter mereka,” tambahnya.
KKN Internasional Raih Dukungan Diaspora dan Sinergi PCINU Malaysia
Selain dengan KBRI, Unisma juga menjalin komunikasi intens dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia. Organisasi ini siap mendukung penuh program KKN internasional, baik melalui fasilitasi jaringan, kegiatan sosial, hingga pendampingan mahasiswa di lapangan.
Ketua Rois Syuriah PCINU Malaysia, Abdul Bari, menilai kehadiran mahasiswa Unisma dapat memperkuat kiprah NU di Malaysia, khususnya dalam bidang pendidikan dan dakwah. “Kami menyambut baik inisiatif ini. Sinergi kampus dan diaspora akan memberikan manfaat besar, tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga bagi komunitas Indonesia di Malaysia,” ujarnya.
Strategi Internasionalisasi Kampus NU
Kunjungan kerja ke Malaysia ini menjadi bagian dari strategi besar Unisma dalam memperluas jaringan global. Kepala ICDA (International Cooperation and Development Affairs) Unisma, Sonny Elfiyanto, Ph.D., menegaskan bahwa program KKN internasional merupakan langkah konkret internasionalisasi perguruan tinggi berbasis Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
“Unisma ingin hadir sebagai universitas berkelas dunia dengan identitas keislaman yang kuat. Internasionalisasi bukan sekadar jargon, melainkan diwujudkan dalam program nyata seperti pertukaran mahasiswa, riset bersama, hingga pengabdian masyarakat lintas negara,” terangnya.
Komitmen Jadi Kampus Berkelas Dunia
Dengan langkah ini, Unisma menegaskan komitmennya untuk terus bergerak menuju level global. Prof. Junaidi menekankan bahwa Unisma ingin menjadi universitas yang berakar pada nilai keislaman, keaswajaan, dan kebangsaan, namun tetap relevan dengan tantangan internasional.
“Kami optimistis, KKN internasional di Malaysia akan menjadi pintu pembuka bagi kolaborasi yang lebih luas. Bukan hanya untuk Unisma, tapi juga untuk memperkuat peran perguruan tinggi Indonesia di kancah global,” pungkasnya. (Ab)