Unisma Gandeng Industri Besar, Cetak Mahasiswa Peternakan Siap Hadapi Tantangan Nyata
SMARTLIVE – Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang (Unisma) menegaskan komitmennya menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan industri dengan menghadirkan langsung pelaku usaha peternakan skala nasional ke ruang kuliah. Lewat forum interaktif yang digelar belum lama ini, mahasiswa diajak memahami tantangan riil sektor peternakan dari para praktisi yang terbukti sukses mengelola industri ternak potong dan perah secara profesional.
General Manager PT Kejora Pelita Semesta, Lieyo Wahyudi, dan perwakilan PT Bumi Kironggo Joyo, Ir. Rifai Musthofa, menjadi narasumber utama dalam kegiatan tersebut. Keduanya menyampaikan materi bukan dari tumpukan teori, melainkan dari pengalaman langsung menangani rantai produksi peternakan secara integratif. “Produktivitas bukan hanya soal jumlah ternak, tapi bagaimana sistem dari hulu ke hilir dikelola secara cerdas,” tegas Lieyo. Ia memaparkan pentingnya efisiensi, kestabilan pasokan pakan, serta kesinambungan sistem peternakan dalam kerangka industri modern.
Sementara itu, Rifai menyoroti persoalan klasik di sektor susu, yakni rendahnya konsumsi masyarakat terhadap produk olahan ternak perah. “Produksi bisa ditingkatkan dengan teknologi, tapi kalau konsumsi rendah, dampaknya minim. Kita butuh edukasi gizi yang masif,” katanya. Dekan Fakultas Peternakan Unisma, Dr. Ir. Nurul Humaidah, M.Kes., menyatakan kegiatan semacam ini penting agar mahasiswa memahami bahwa dunia kerja kerap berjalan di luar batas teori yang dipelajari di bangku kuliah. “Mahasiswa perlu membuka perspektif bahwa industri peternakan juga berhadapan dengan kebijakan, biaya produksi, dan tantangan sosial.
Pembelajaran dari pelaku industri menjadi bekal penting bagi mereka,” jelasnya. Diskusi berlangsung dinamis, dengan mahasiswa aktif bertanya seputar efisiensi pakan, inovasi kandang, hingga hambatan regulasi bagi peternak kecil. Forum ini juga menandai langkah lanjut Unisma menjalin kerja sama resmi dengan PT Kejora Pelita Semesta untuk membuka peluang magang dan praktik industri bagi mahasiswa. Unisma menegaskan bahwa ketahanan pangan nasional tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Perguruan tinggi, pelaku usaha, dan masyarakat harus terlibat aktif membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan. (Ab)
