UIN Malang melangsungkan FGD & Dihadiri Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi

SMARTLIVE – Dalam rangka peningkatan kerjasama kelembagaan di tingkat internasional Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk Pengembangan Kelembagaan: Kolaborasi internasional di Kerajaan Arab Saudi, Selasa (31/1).
FGD yang dihadiri langsung Duta Besar RI LBBP untuk Kerajaan Arab Saudi Dr. Abdul Aziz Ahmad, MA yang menyampaikan soal hubungan bilateral pendidikan, sosial dan budaya Indonesia dengan Saudi Arabia.
Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA menyampaikan bahwa UIN Maliki Malang saat ini yerus berupaya melakukan pengembangan kelembagaan di tingkat nasional maupun internasional dengan visi mulianya menjadikan kampus unggul dan bereputasi internasional. “Cita-cita kampus ini ingin menjadikan kampus terbaik menuju World Class University,” paparnya.

Keinginan ini, di dukung sepenuhnya oleh Menteri Agama dan Menteri Keuangan yang beberapa hari yang lalu telah meresmikan proses pembangunan kampus III di Batu. “Gus Menteri dan Kemenkeu yakin UIN Maliki Malang akan menjadi kampus terbaik kelas dunia,” ujar Prof. Zainuddin.
Untuk itu, tambah dia, dengan kehadiran Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi ini bisa membantu mempromosikan kampus UIN Maliki Malang di Timur tengah khususnya wilayah Saudi Arabia. “Jika ada kesempatan, setelah FGD ini saya ingin mengajak pak Dubes keliling melihat perkembangan kampus UIN Maliki Malang,” harapnya.

Baca juga : Sekretariat Komisi DPR RI Dan UIN Maliki Malang Membahas Perkembangan Lembaga
Sementara itu, dalam paparan materinya, Dubes RI untuk KSA mengajak peserta FGD memahami sejarah peradaban di Timur tengah, melalui ulama nusantara di jazirah arab.
Hubungan diplomatik indonesia dengan arab mulai dilakukan sejak 1 Mei 1950 melalui pembukaan perwakilan RI di Jeddah. Pada tahun 1964 perwakilan ini dirubah menjadi kedutaan besar republik Indonesia (KBRI) di Jeddah. “Alhamdulillah bagi Indonesia, Saudi Arabia menjadi negara yang sangat strategis untuk diajak kerjasama,” paparnya.

Menurut UIN Malang, Abdul Aziz menilai bahwa saudi menjadi negara pemasok minyak terbesar kedua dunia setelah rusia, Indonesia sendiri memiliki kepentingan yang sama dalam meningkatkan hubungan sosial dan agama serta ekonomi dan perdagangan. “Untuk itu, Saya ingin sekali bisa mengembangkan ekonomi yang anti riba dan anti monopoli sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah,” ujarnya.
Saat ini, di bawah kepemimpinan raja Salman, Arab Saudi tengah mengalami perubahan peradaban sosial yang sangat signifikan, sehingga UIN Malang bisa menaruh perhatian khususnya di bidang riset, baik di bidang kebudayaan, pertanian, kelautan serta teknologi terbarukan. “Riset kolaborasi dengan arab saudi ini diharapkan bisa memiliki nilai ganda dan saling menguntungkan dan tentunya hasil risetnya bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas,” harapnya.

Hal ini saya tekankan karena ini menjadi salah satu aspek kebutuhan masyarakat secara luas, oleh karena itu kedepan langkah-langkah ini harus diambil agar kedepan bisa memanfaatkan peluang ini. “Alhamdulillah, saya turut bergembira UIN Malang telah mendapatkan pendanaan dari SFD untuk pengembangan kampus III,” paparnya.
Akan tetapi, UIN Maliki Malang jangan hanya bangga dengan kemegahan gedungnya saja. Kedepan harus bisa lebih dari sekedar pengembangan gedungnya saja. Akan tetapi, UIN Malang harus lebih bisa mengeluarkan kemampuannya untuk menerjemahkan kontennya khususnya hasil risetnya. “Ayo para dosen, para doktor, dan profesor di UIN Malang bisa meningkatkan hasil risetnya agar bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas,” ajaknya.
Di sesi FGD ini juga dilakukan penandatanganan LoI antara UIN Maliki Malang dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI (Atdikbud).