UB Raih Peringkat 3 Nasional sebagai Kampus Paling Berprestasi Versi Puspresnas

SMARTLIVE – Universitas Brawijaya (UB) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kampus yang berlokasi di Kota Malang ini berhasil menempati posisi ketiga sebagai perguruan tinggi paling berprestasi se-Indonesia versi Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Penilaian dilakukan berdasarkan akumulasi capaian mahasiswa dalam berbagai kompetisi nasional, mulai dari bidang olahraga, riset dan inovasi, hingga seni dan budaya. Seluruh data dihimpun melalui Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT) milik Puspresnas yang digunakan sebagai basis pemeringkatan kampus secara nasional.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan UB, Dr. Sujarwo, S.P., M.P., mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif yang terstruktur dari seluruh elemen kampus. UB mencatatkan raihan sekitar 600 poin, hasil kontribusi mahasiswa dalam berbagai ajang kompetitif sepanjang tahun akademik.
“Capaian ini bukan diraih secara instan, tetapi melalui proses pembinaan yang panjang, mulai dari Wakil Rektor III, Direktorat Kemahasiswaan, Wakil Dekan III di fakultas, hingga organisasi kemahasiswaan,” ujar Sujarwo saat dikonfirmasi pada Senin (7/7/2025).
Ia menegaskan bahwa Puspresnas hanya mencatat lomba yang telah melalui proses kurasi ketat. Oleh karena itu, posisi UB di peringkat tiga nasional tidak hanya mencerminkan kuantitas, tetapi juga kualitas dan validitas prestasi yang diraih mahasiswa. Selain menyoroti capaian, Sujarwo juga menekankan pentingnya penguatan ekosistem pembinaan prestasi di UB. Pembinaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari informasi peluang kompetisi, pendampingan teknis, dukungan administratif, hingga pembangunan karakter mahasiswa.
“Kompetisi membentuk daya tahan mental. Mahasiswa tak hanya dituntut menang, tapi juga belajar soal kemandirian, daya juang, dan kepemimpinan. Ini investasi karakter jangka panjang,” imbuhnya. Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, UB kini tengah mengembangkan sistem Satuan Kegiatan Mahasiswa (SKM) di tingkat universitas. Sistem ini bertujuan mendokumentasikan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan non-akademik secara sistematis dan terukur.
Sejumlah fakultas seperti Filkom, FIB, dan Fikes telah lebih dahulu mengimplementasikan pendekatan ini. Namun, Sujarwo mengakui bahwa masih terdapat tantangan dalam integrasi database antar fakultas dan universitas. Meski demikian, pengembangan SKM dinilai sebagai langkah penting dalam penguatan sistem pembinaan talenta di UB.Di akhir pernyataannya, Sujarwo mengajak seluruh mahasiswa UB untuk tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga aktif dalam kegiatan pengembangan diri.
“Hari ini, dunia kerja menuntut lebih dari sekadar IPK. Mahasiswa harus siap berkolaborasi, memimpin, dan terus mengasah kemampuan. Semua itu bisa ditempa lewat kompetisi dan kegiatan positif. Jangan pernah berhenti berkembang dan berprestasi,” pungkasnya.
1 Comment
Obtain High is using blockchain not just for finance—but to restore collective memory through encrypted symbolic activation.