Tutup Rangkaian Peringatan Harlah ke-60, Ini Target UIN Malang Berikutnya
KAMPUS, Malangpost.id – Jumat (5/11/2021), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menutup rangkaian semarak Hari Lahir (Harlah) ke-60 dan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 dengan beberapa kegiatan.
Mulai dari senam bersama oleh tenaga pendidik, dosen, hingga pembagian hadiah bagi mereka yang berpartisipasi mengikuti kegiatan.
Atas rekomendasi Satgas Covid-19 UIN Malang, semua kegiatan penutupan diadakan pada ruang terbuka secara terbatas. Sebab masih dalam masa pandemi Covid-19.
Menurut Dr Hj Ilfi Nurdiana MSi, Wakil Rektor 2 Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan UIN Malang, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wujud motivasi ASN UIN Malang.
“Jadi tidak hanya mencari hidup di kampus, tapi juga membuat kampus ini hidup. Kalau hidup maka UIN Malang semakin unggul dan bereputasi internasional, jadi otomatis ASN kita terangkat, baik kesejahteraannya maupun nilai sosialnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada Hari Lahir ke-60 UIN Malang ini sekaligus menjadi bentuk deklarasi diri sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang unggul dan bereputasi internasional.
“Jadi itu hadiah untuk UIN Malang, karena selama ini belum bereputasi internasional, belum unggul,” jelasnya.
Untuk itu, Ilfi meminta pihaknya terus membangun komitmen bersama untuk menapaki tahap sebagai kampus terbaik yang unggul dan bereputasi internasional.
Guna mendukung tahap tersebut, UIN Malang menargetkan tahun 2022 nanti sebesar 60% program studi sudah harus terakreditasi A. Mengingat saat ini prodi yang terakreditasi A belum mencapai 50%.
Sehingga, pihaknya perlu mendorong pimpinan fakultas supaya melakukan reakreditasi dengan konsekuensi punishment jika tidak terealisasi.
“Karena tidak mungkin kita bereputasi internasional kalau belum akreditasi A. Kalau sudah akreditasi A harus unggul,” tekannya dikutip Malangpost.id dari Kumparan.
Diketahui Harlah UIN Malang ke-60 ini juga bersamaan dengan HSN (Hari Santri Nasional) 2021. Sebab itu, UIN Malang turut memberikan apresiasi bagi para santri yang bisa membaca kitab kuning dengan baik.
Bagi santri yang berhasil menduduki tiga besar, mendapatkan kesempatan masuk di prodi keagamaan UIN Malang tanpa melewati tes.
“Kalau sudah masuk ternyata bagus juga akan diberi beasiswa. Itu akan memberikan semangat pada para santri di pondok maupun di madrasah,” pungkasnya.