Tim Dosen UIN Mengabdi Lakukan Pembinaan Kader BKLS
KAMPUS, Malangpost.id – Tim dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali melaksanakan program UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah.
Mengangkat tema Pelatihan Pendampingan Kader Bina Keluarga Lansia Sejahtera (BKLS) dengan Pendekatan Psychological Well-Being, pengabdian mampu terlaksana di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Tim pelaksana kegiatan terdiri dari dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Fakultas Psikologi, Dr. Indah Aminatuz Zuhriyah, M.Pd dan Drs. Zainul Arifin, M.Ag.
Mereka dibantu oleh beberapa mahasiswa antara lain Muhammad Alfan Taufiq, Ayu Aqis Bilqisti, dan Luluk Atun.
Indah menjelaskan, pengabdian bertujuan agar para kader yang notabene lulusan SMP/SMA memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam melakukan pendampingan kesejahteraan lansia.
Baca Juga: Mahasiswa FKIK UIN Malang Raih Juara di Kompetisi Video Edukasi
“Tentunya dengan menggunakan pendekatan psychological well-being terlebih di masa pandemi Covid-19 ini,” imbuh Indah.
Dalam kesempatan yang sama, Arifin menyatakan, bahwa idealnya manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menikmati kehidupannya.
Itu sesuai dengan masa perkembangan, sehingga terpenuhi kesejahteraan fisik maupun psikis sebagaimana dalam konsep hierarki kebutuhan Maslow.
“Di samping itu juga diberikan Praktik Pelatihan Pendampingan Kader Dengan Pendekatan Psychological Well-Being di Masa Pandemi Covid-19,” sambungnya.
Kader BKLS jadi Peserta UIN Mengabdi
Untuk peserta yang hadir dalam pembinaan, meliputi sebagian Kader BKLS yang ada di seluruh Rukun Warga (RW) Kelurahan Pisang Candi.
Selain itu, turut hadir pula Camat Sukun, I. K. Widi E. Wirawan, S.Sos, MM dan Edwin Daniel Seputra, S.H, M.MG, M.AP, Pimpinan Kelurahan Pisang Candi.
Baca Juga: Lahirkan Pemikir Fusionis, UIN Malang Gelar Konferensi Internasional
Dalam sambutannya, Widi berharap kegiatan dapat memberikan manfaat kepada para kader, serta berpesan agar kader senantiasa menjaga kesehatan fisik maupun psikis. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian ini,” ujarnya.
Kegiatan tersebut kemudian berlanjut pada evaluasi terhadap kesejahteraan, terutama psikologis pada para lansia yang menjadi tanggung jawab para kader.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, telah memberikan nilai yang positif. Namun demikian perlu dipertimbangkan, keberlanjutan program untuk tujuan yang lebih masif.