Tiga Siswa ABK Menangkan Lomba Edukatif Dikbud Kota Malang
DIKSAR, Malangpost.id – Pada gelaran “Anugerah Insan Budaya Kota Malang Tahun 2021”, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang tidak hanya memberikan penghargaan bagi para budayawan berprestasi.
Namun dalam gelaran yang terlaksana Rabu (10/11/2021) kemarin di Gedung Kesenian Gajayana itu, juga disertai dengan pengumuman dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba edukatif dan alur kisah.
Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud Kota Malang, Dian Kuntari menyampaikan, lomba tersebut sebelumnya telah terlaksana sebagai event series di Museum Mpu Purwa (lomba alur kisah) maupun di Museum Pendidikan (lomba edukatif).
Menariknya, dalam berbagai perlombaan itu juga mengikutsertakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), yakni dalam lomba mewarnai topeng.
“Lomba edukatif terdiri dari mewarnai jaranan kategori tingkat sekolah dasar, lomba mewarnai payung tingkat SMP, dan lomba mewarnai topeng untuk Guru PAUD dan anak berkebutuhan khusus, serta lomba alur kisah,” ujar Dian.
Dalam pengumuman yang disampaikan oleh panitia, berikut tiga orang siswa ABK yang mampu meraih juara dalam lomba edukatif mewarnai topeng:
Juara pertama diraih oleh Muhammad Naufal Dzaki dari SDN Sawojajar 1, juara kedua diraih oleh Bilqiis Ghaitsa Fidia S dari SD Plus Qurrota A’yun, sedangkan untuk juara ketiga didapatkan oleh Rizky Amalia Noviani dari SDN Kebonsari 2.
Agus Pudji Astutik, Guru SDN Kebonsari 2 yang ketika itu mendampingi Rizky Amalia Noviani selaku juara ketiga mengaku, lomba yang diadakan Dikbud Kota Malang tersebut menjadi sebuah ajang yang luar biasa.
“Luar biasa sekali, karena ini tidak hanya untuk anak siswa reguler, kebetulan juga untuk siswa saya yang berkebutuhan khusus. Jadi bisa mengembangkan minat bakat mereka,” kata Pudji.
Siswa ABK Bisa Bersaing
Sebab itu, ini juga menunjukkan bahwa siswa ABK bisa bersaing dengan siswa yang tidak berkebutuhan khusus (siswa reguler).
Ia meneruskan, siswa ABK tidak hanya cukup menerima teori atau materi semata. Oleh karena itu, pihaknya harus cermat mencari kelebihan siswa ABK agar bisa dikembangkan.
“Jadi untuk siswa-siswa berkebutuhan khusus, kita lihat minat bakatnya cenderung ke mana, itu yang kemudian kita kembangkan,” jelas Pudji.
“Makanya dengan adanya lomba seperti ini sangat menunjang sekali untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” sambungnya.
Disinggung terkait tantangan dalam membina para siswa ABK, tantangan terbesar menurut Pudji adalah dalam hal menyiapkan siswa ABK untuk mengikuti kompetisi yang membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Sebabnya, seorang guru pendamping harus memiliki kesabaran ekstra saat melatih siswa ABK.
“Butuh banyak latihan lagi, kalau mungkin anak reguler hanya tiga sampai empat kali latihan sudah bisa, tapi untuk ABK kita menyiapkannya jauh lebih panjang, bisa sampai 10 kali pertemuan atau 2 bulan lebih,” pungkasnya.
Juara Lomba Kategori Lain
Sebagai informasi juara lomba kategori lain, untuk lomba alur kisah Museum Mpu Purwa didapatkan oleh Amalia Safitri Hidayati SPd dari SMP National Leader School sebagai juara pertama.
Kemudian Caecilia Dhani Anjareny dari SMPK Cor Jesu sebagai juara kedua, juara ketiga didapatkan oleh Yanti Karunia Lestari SPd dari SMPN 6 Malang. Untuk juara favorit diraih oleh Deddy Trisna Manunggal SPd dari SMPN 9 Malang.
Selanjutanya pemenang lomba edukatif kategori TK/PAUD, juara pertama Sulistyorini dari TK Aisyiyah Bustanul Athfal 35, juara kedua Miftahul Jannah dari TK Dharmawanita Persatuan Tunggulwulung, dan juara ketiga Setyo Suharini Wilujeng dari TK Al Ghoniya.
Untuk pemenang lomba edukatif kategori siswa-siswi SD, juara satu diraih Asyura Terry Pramesti dari SDN Sukoharjo 1 Malang, juara dua diraih Alika Fitri dari SDN Bareng 3 Malang, sedangkan juara tiga diraih oleh Fania Saski Maharani SDN Kasin.
Terakhir lomba edukatif kategori siswa-siswi SMP, juara satu Rifatun Nuriyah SMP Islam Sabilillah Malang, juara dua Jova Andarista Christian S dari SMPN 8 Malang, dan juara tiga diraih oleh Ruth Felicia Tanoko SMPN 6 Malang.