Tahun 2022, SMAN 1 Kepanjen Targetkan Perpus Digital
DIKSAR, Malangpost.id – Sebagai salah satu tempat peningkatan literasi atau minat baca siswa, perpustakaan sekolah selalu menyimpan berbagai macam buku yang bermanfaat bagi peserta didik.
Untuk itu, pengembangan perpustakaan sekolah perlu terus dilakukan sebagai alat peningkatan literasi atau minat baca siswa yang lebih maksimal.
Seperti perpustakaan yang berada di SMAN 1 Kepanjen Kabupaten Malang. Pihak sekolah terus melakukan usaha pengembangan perpustakaan, dari segi sarana dan prasarana hingga fasilitas penunjang lainnya.
Pengembangan perpustakaan SMAN 1 Kepanjen, dilaksanakan karena adanya surveilen (peninjauan ulang) oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) setelah proses akreditasi.
Kepala Perpustakaan SMAN 1 Kepanjen, Moh. Ahsan Shohifur Rizal S.Pd., M.Pd., menyampaikan, pengembangan perpustakaan lebih didadarkan atas rekomendasi dari pihak Perpusnas.
Pelebaran dan Modifikasi
Diantaranya terkait dengan pelebaran dan modifikasi gedung perpustakaan, pengembangan teknologi, area, dan juga alat-alat penunjang utama.
“Semua yang direkomendasikan oleh Perpusnas mampu kita lakukan. Gedung yang awalnya hanya satu ruang, kini sudah menjadi dua kali lipatnya. Lalu modifikasi gedungnya juga sudah mirip dengan perpustakaan modern,” tambah Ahsan
Berkaitan dengan pengembangan teknologi, dirinya menjelaskan, perpustakaan sekolah sudah menggunakan sistem OPAC (Online Public Access Catalog).
Merupakan sistem katalog yang dapat diakses publik secara online, untuk menelusuri data buku atau karya tulis tertentu yang tersedia di perpustakaan sekolah.
“Selain itu kita menggunakan aplikasi SLIM, dan juga sudah masuk pada jejaring digital milik Perpusnas. Serta kita juga tergabung ke Ganesha Library. Itu untuk jejaring buku-buku secara digital,” paparnya
Disinggung terkait dengan pembentukan perpustakaan digital, Ahsan menuturkan pihaknya masih melakukan migrasi data. Baik pada penyediaan buku-buku digital, atau pun fitur-fitur lain yang mendukung akses layanan perpustakaan digital.
“Untuk mengembangkan sayap menjadi perpustakaan digital kita perlu migrasi data. Sedangkan untuk migrasi data tidak mudah. Kita perlu beli buku digital, agar tidak melanggar hak cipta. Jadi bukan dalam bentuk buku-buku pdf, yang istilahnya bajakan. Kami terus mengupayakan agar segera terealisasi,” tambahnya
Menurut Ahsan, pelayanan perpustakaan sekolah nantinya diharapkan bisa diakses kapan pun, dimana pun, dan oleh siapa saja.
Mengakses Buku Tanpa Harus ke Sekolah
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan adanya perpustakaan sekolah digital yang dibantu menggunakan aplikasi. Sehingga siswa, atau masyarakat sekitar bisa mengakses buku tanpa harus datang langsung ke sekolah.
Sampai saat ini, SMAN 1 Kepanjen sudah memiliki koleksi lebih dari 7.200 judul buku. Sedangkan untuk jumlah eksemplar sudah ada sekitar 70.000 buku.
Buku-buku tersebut tersimpan dengan rapi di rak-rak perpustakaan SMAN 1 Kepanjen. Namun semua buku belum bisa diakses secara online, karena masih dalam tahap migrasi data perpustakaan digital.
“Karena masih migrasi data yang bisa diakses secara online, hanya sistem OPAC kita. Untuk mengetahui tersedia tidaknya buku dan keaktifan user. Target digital library full online Tahun 2022,” ungkap Ahsan
“Kendala saat ini satu sisi masih terkendala dengan biaya, kedua terkait dengan teknisi. Jadi terkait teknologi perpustakaan orang IT saja tidak cukup, harus berkolaborasi dengan orang perpustakaan,” sambungnya meneruskan penjelasan
Sebagai informasi, dari usaha-usaha pengembangan perpustakaan sekolah yang terus dilakukan.
Menjadikan Perpustakaan SMAN 1 Kepanjen Kabupaten Malang, mendapatkan akreditasi A pertama di Malang, sekaligus pernah mendapatkan juara ke-4 perpustakaan sekolah terbaik seprovinsi Jawa Timur.