Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
20/04/2025
SMARTLIVE

Selain Kartini, Ini 5 Pahlawan Wanita Indonesia Yang Patut Dikenang

desi3
  • November 10, 2021
  • 3 min read
Selain Kartini, Ini 5 Pahlawan Wanita Indonesia Yang Patut Dikenang

DIKSAR, malangpost.id – Setiap tahun, Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan wanita RA. Kartini. Namun, tahukah kamu kalau bangsa kita juga punya banyak pahlawan wanita? Para pahlawan wanita Indonesia ini juga ikut memperjuangkan kemerdekaan bangsa saat melawan penjajah dan berjasa memperjuangkan hak-hak rakyat.

Untuk menghormati jasa mereka, para wanita tersebut dikenal dan dikenang sebagai pahlawan nasional. Bahkan, beberapa nama mereka pun diabadikan sebagai nama jalan di berbagai daerah di Indonesia.

Berikut deretan pahlawan wanita Indonesia selain Kartini yang patut kita kenang dari berbagai sumber.

1. Cut Nyak Dien

Masih ingat dengan pelajaran sejarah selama sekolah? Tentunya pernah mendengar nama pahlawan Cut Nyak Dien. Meskipun terlahir sebagai keluarga bangsawan, Cut Nyak Dien hidup sederhana semasa hidupnya. Namun, keberaniannya dalam mempertahankan kebebasan rakyat Aceh dari penjajahan Belanda terkenal hingga ke seantero negeri. Bahkan, Cut Nyak Dien dikenal sebagai ‘Ratu Jihad’ dari Aceh.

2. Rangkayo Rasuna Said

Tentunya sudah tak asing lagi dengan nama jalan Rasuna Said yang ada di daerah Kuningan, Jakarta, bukan? Nah, tahukah kamu kalau nama tersebut diabadikan untuk menghormati pahlawan wanita Rangkayo Rasuna Said.

Dikenal juga dengan HR Rasuna Said, wanita kelahiran Sumatera Barat ini gigih memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan di masa perjuangan kemerdekaan. Rasuna Said sangat memperhatikan kemajuan dan pendidikan bagi perempuan, termasuk memperjuangkan wanita lewat ranah politik.

3. Nyi Ageng Serang

Nyi Ageng Serang yang memiliki nama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Adi merupakan pahlawan perempuan yang lahir di Serang. Saat ayahnya, Panembahan Serang, menolak Perjanjian Giyanti yang dianggap merugikan rakyat, Belanda menjadi geram dan melakukan perang besar. Kustiyah, nama panggilan Nyi Ageng Serang, membantu ayahnya menahan serangan pasukan Belanda.

Baca Juga:  MIN 2 Malang Gelar Penilaian Akhir Semester dengan Perubahan Kurikulum

Namun, dia berhasil ditangkap dan dibawa ke Jogjakarta. Namun, Kustiyah berhasil melarikan diri. Tak ingin negerinya dijajah oleh Belanda, Kustiyah pun bergabung dalam Perang Diponegoro dan terus berjuang meski harus dipikul tandu. Bahkan, Kustiyah dijadikan penasihat dalam siasat perang oleh Pangeran Diponegoro karena dikenal memiliki taktik dan strategi perang yang hebat.

4. Raden Dewi Sartika

Pahlawan perempuan Raden Dewi Sartika lahir di Bandung dan sejak kecil sudah memiliki bakat sebagai pengajar. Dewi Sartika berperan penting dalam memperjuangkan pribumi, khususnya perempuan agar mendapatkan akses pendidikan. Bahkan ia berhasil membuka sekolah dengan nama Sakola Istri (sekolah perempuan). Dewi Sartika juga ikut berjuang melawan penjajah saat terjadi agresi militer Belanda pada 1947.

5. Martha Christina Tiahahu

Satu lagi pahlawan wanita Indonesia yang sangat berperan adalah Martha Christina Tiahahu. Lahir di Nusa Laut, Maluku, Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan perempuan pertama yang gugur di medan perang. Untuk mempertahankan tanah Maluku yang kaya akan hasil bumi, dia bertempur melawan penjajah Belanda hingga gugur. Martha Christina Tiahahu juga merupakan teman baik dari pahlawan nasional Thomas Mattulessi atau Kapitan Pattimura.

Itu tadi 5 pahlawan wanita Indonesia selain Kartini yang berjasa bagi bangsa. Keberanian mereka dalam berjuang melawan penjajah patut dicontoh dan menjadi panutan bagi penerus bangsa.