PERBANYAK VARIETAS ALPUKAT, MAHASISWA BIOLOGI PERDALAM TEKNIK SAMBUNG PUCUK

SMARTLIVE – Siapa yang tak kenal alpukat? Salah satu tanaman yang umum untuk dibudidayakan di lingkungan masyarakat, karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan banyak peminat. Rasa buah yang nikmat, lezat, dan khas membuat tanaman ini banyak diincar oleh petani buah hingga kalangan masyarakat. Tidak sedikit alpukat berhasil dikembangbiakkan dengan beragam varietas demi mendapatkan hasil yang diinginkan.
Dikutip dari UIN Malang, tidak ingin tertinggal dengan perkembangan budidaya tanaman yang semakin pesat, sejumlah mahasiswa Biologi UIN Malang melakukan pelatihan sambung pucuk sebanyak 25 individu tanaman alpukat. Kegiatan ini bertempat di Green House UIN Malang. Kegiatan tersebut diikuti oleh sepuluh mahasiswa Biologi dan dipandu langsung oleh Didik Wahyudi, dosen sekaligus Koordinator Green House kampus UIN Malang. Sebelum melakukan praktik langsung, pelatihan sambung pucuk diawali dengan penyampaian materi secara singkat oleh Pak Didik terkait pembibitan dan kesesuaian media tanam untuk pertumbuhan tanaman.

Usai penyampaian materi, mahasiswa Biologi langsung mengikuti pelatihan sekaligus praktik sambung pucuk bibit tanaman alpukat. Seluruh mahasiswa yang hadir diberikan edukasi dan dipandu perihal tata cara sambung pucuk mulai dari tahap persiapan batang bawah, batang atas (entres), hingga tahap sambung pucuk (grafting). Batang bawah berasal dari bibit hasil pertumbuhan biji, dan batang atas berasal dari tanaman induk dengan sifat yang diinginkan. Manfaat dari metode sambung pucuk pada alpukat adalah untuk menghasilkan tanaman dengan varietas unggul sesuai dengan yang diinginkan dan dapat berbuah dengan cepat.
“Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa Biologi tidak hanya tahu dan mengerti secara teori saja, tetapi juga mampu secara praktik teknik atau metode sambung pucuk pada tanaman. Tidak hanya pada alpukat, harapannya juga bisa diterapkan ke tanaman-tanaman yang lain. Kalau nanti berhasil, ini juga bisa menjadi sumber pundi-pundi uang yang cukup bagus,” ujar Pak Didik di sela-sela memberi pengarahan pelatihan.
Baca juga : LPPM Unimed Bantu Dosen untuk Bersaing di DRTPM Diktiristek 2023
Usai dilakukan sambung pucuk, maka langkah selanjutnya yaitu perawatan berupa penyiraman setiap hari secara teratur, pengontrolan terhadap pertumbuhan, faktor lingkungan, serta media tanam. Pada akhir sesi pelatihan Pak Didik menambahkan, harapannya mahasiswa biologi UIN Malang dapat mengadakan pembelajaran sambung pucuk ke Rumah Bolang di daerah Bukit Tidar Malang untuk memperluas sekaligus mengeksplor lebih dalam pengetahuan.
“Saya harap, setelah melakukan praktik langsung dari sini, mahasiswa Biologi UIN Malang bisa melakukan sambung pucuk secara mandiri di tempat lain. Agar mahasiswa juga bisa eksplor lebih jauh lagi,” imbuhnya di penghujung acara.
