Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
08/09/2024
SMARTLIVE

Pascasarjana UIN Malang beri Bekal Menulis bagi Mahasiswa

wahyu_setiawan
  • Maret 18, 2022
  • 2 min read
Pascasarjana UIN Malang beri Bekal Menulis bagi Mahasiswa

KAMPUS, Malangpost.id – Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar “Academic Writing” untuk Mahasiswa Program Doktor dan Magister.

Academic Writing Pascasarjana UIN Maliki Malang digelar selama dua hari. Yakni mulai Kamis (17/3/2022) untuk sesi satu dan dua, hingga hari Jumat (18/3/2022) untuk sesi tiga.

Setidaknya dalam acara ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli pada bidang ke-penulisan. Pertama Dosen Sastra Inggris UIN Maliki Malang, Mira Shartika MA TESL yang memberi materi tentang “Menulis Paragraf”.

Baca Juga: Bimtek Penulisan dan Publikasi Karya Ilmiah, Wadir Ingatkan Etika Menulis

Kedua Ulil Fitriyah MPd MEd, memberi materi tentang Menulis Esai, dan juga Nur Inda Jazilah MA yang memberi materi tentang “Critical Thinking”.

Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana UIN Maliki Malang Prof Dr H Wahidmurni MPd Ak menjelaskan bahwa Academic Writing menjadi acara yang mendasari kemampuan dalam menghasilkan karya.

“Acara ini sangat penting, karena menjadi dasar bagi kita menulis dengan baik,” imbuhnya, Kamis (17/3/2022).

Menulis Harus Didukung dengan Membaca

Terlebih sebagai bagian dari Pascasarjana UIN Maliki Malang, mahasiswa memiliki kewajiban untuk menghasilkan karya tulis. Tentunya hal ini juga didukung dengan kegiatan membaca.

Baca Juga: Bimtek Hari Kedua, Ini Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah yang Berkualitas

Senada, Narasumber sesi 2 Ulil Fitriyah MPd MEd menuturkan menulis seperti proses memasak. Jika memasak butuh bahan baku, maka menulis juga membutuhkan bahan dengan membaca.

“Setelah kita punya bahan, baru kita kelola sampai menjadi tulisan yang enak di baca. Di situ kita perlu resep di teknik penulisan. Dengan demikian, Insya Allah semua orang bisa jadi penulis,” ungkap Ulil.

Baca Juga:  Syi'ar Ramadhan UIN Maliki Malang : Wakaf Tidak Perlu Nominal Besar

Untuk menulis pun, menurutnya bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana. Misalnya membiasakan menulis terkait diri sendiri.

Setelah itu, tinggal mengatur penggunaan bahasa. Baik penggunaan bahasa sesuai pakem, maupun yang sesuai dengan selera penulis. Mengingat penulis pasti memilik ciri khasnya masing-masing.