Mengenal Ponpes Gontor, Pesantren Modern Indonesia
DIKSAR, MalangLive – Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor ramai menjadi sorotan publik setelah salah satu santrinya diduga meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan sesama santri.
Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo merupakan salah satu pesantren tersohor dan terbesar di Indonesia.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan kemandirian berpikir untuk para santrinya.
Pondok pesantren ini terletak di Ponorogo, Jawa Timur. Cikal bakal Gontor dulunya adalah Pondok Tegalsari yang didirikan oleh Kyai Ageng Hasan Bashari pada 1742,
Pesantren Tegalsari telah melahirrkan para kyai, ulama, dan pemimpin yang ikut berkiprah membangun bangsa dan negara.
Di antaranya adalah pujangga jawa yang bernama Raden Ngabehi Ronggowarsito dan tokoh pergerakan nasional, HOS Cokroaminoto.
Gontor secara resmi berdiri pada 20 September 1926 oleh tiga orang pendiri yang disebut Trimurti Pendiri Gontor. Mereka adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Zarkasyi. Ketiga pendiri tersebut memperbaharui sistem pendidikan di Gontor.
Setiap tahunnya, ribuan santri berduyun-duyun datang menuntut ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor. Para santri yang masuk ke Ponpes Gontor wajib menggunakan bahasa Arab atau Inggris dalam percakapannya sehari-hari, baik di dalam maupun di luar asrama.
Kemudian pada 1932, ponpes membuat jenjang pendidikan Sullamul Muta’allimin,. Pada tingkatan ini para santri diajari secara lebih dalam dan luas tentang pelajaran fikih, hadis, tafsir, dan terjemah al-Qur’an.
Selain itu, para santri juga diajari cara berpidato, cara membahas suatu persoalan, serta diberi sedikit bekal untuk menjadi guru berupa ilmu jiwa dan ilmu pendidikan.
Sejak didirkan, ponpes ini terus memperluas perkembangan pesantrennya hingga ke luar Jawa Timur.
Hingga kini sudah ada lebih dari 10 pesantren putra dan 8 pesantren putri yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Ponpes memiliki program pendidikan asrama atau boarding school yang menerapkan model pesantren klasik dengan kurikulum modern.