Laksanakan Sekolah Tatap Muka, Upaya Berikut Dilakukan oleh SMAN 1 Parengan
DIKSAR, Malangpost.id – SMAN 1 Parengan, Tuban, menjadi salah satu sekolah yang menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di tengah pandemi. Pihak sekolah melaksanakan kegiatan belajar tatap muka dengan beberapa pertimbangan.
KBM tatap muka dilaksanakan sejak semester ganjil tahun ajaran 2021/2022, pihak sekolah berani menerapkan KBM tatap muka karena dirasa KBM daring tidak efektif. Sebab masih ada keterbatasan akses sinyal internet yang dirasakan oleh sebagian siswa.
Menurut salah satu pengajar di SMAN 1 Parengan Umi Fadhilah Ismawati, S.Pd, adanya keterbatasan sinyal karena faktor letak rumah siswa yang belum terjangaku internet. Akibatnya, banyak siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran online.
“Adapula yang harus turun gunung dulu untuk mendapatkan sinyal,” imbuhnya.
Selain kendala sinyal, menurutnya untuk mengontrol perkembangan siswa secara afektif, psikomotor, moral dan spiritual sangat sulit jika dilakukan secara daring. Mengingat pihaknya hanya dapat mengecek perkembangan kognitif siswa saja.
“Padahal kegiatan pembelajaran yang seutuhnya harus meliputi ranah afektif, psikomotor dan kognitif,” tekan Umi.
Meskipun KBM tatap muka telah dilaksanakan, kendala tetap dirasakan oleh guru dan murid. Umi menjelaskan, interaksi dengan siswa menjadi terbatas dikarenakan harus menjaga jarak ketika menjalani KBM. Hal itu menjadikan bimbingan kepada siswa secara personal menjadi kurang maksimal.
“Menggunakan masker ketika mengajar di dalam kelas merupakan salah satu tantangan besar ketika memberikan materi kepada peserta didik,” ujar Umi.
Menurutnya, itu mempengaruhi komunikasi saat proses belajar mengajar berlangsung. Seperti materi yang disampaikan kurang terdengar jelas oleh siswa yang duduk paling belakang.
“Begitupula bagi guru, kadang juga kurang dapat mendengar dengan baik ketika ada siswa merespons pertanyaan atau pun bertanya, sehingga dibutuhkan tenaga atau usaha ekstra dalam kegiatan pembelajaran,” jelasnya kepada tim Malangpost.id.
Berbagai Upaya Dilakukan oleh Pihak SMAN 1 Parengan
Dalam upaya mentaati protokol kesehatan dan menjaga sanitasi lingkungan, pihak SMAN 1 Parengan melakukan beberapa upaya. Seperti menyiapkan wastafel dan sabun cuci tangan di depan kelas, guru dan murid patuh melaksanakan 3M. Baik ketika proses KBM maupun saat istirahat. Selain itu menutup kantin menjadi salah satu upaya mengurangi kerumunan siswa.
Durasi belajar siswa juga berubah selama proses KBM di era pandemi ini, jika dulu setiap satu jam pelajaran berdurasi 45 menit, saat ini pihak sekolah mengurangi satu jam pelajaran menjadi 30 menit. Selain itu jika sebelum pandemi jam kepulangan siswa ialah pukul 15.30, saat ini siswa dipulangkan pukul 12.20.
Keputusan dilaksanakannya KBM tatap muka disambut respon positif oleh para wali murid. Meskipun KBM daring dilaksanakan dari rumah masing-masing, orang tua merasa kesulitan untuk memantau anak-anaknya.
“Wali murid memberikan respon yang sangat positif dengan adanya kegiatan tatap muka ini, karena banyak orang tua yang mengeluh kesulitan mengontrol anaknya dalam mengikuti pembelajaran di rumah ketika pembelajaran daring,” papar Umi.
“Sehingga kegiatan tatap muka ini sangat dinantikan oleh sebagian besar wali murid.”, pungkasnya.