Kuatkan Literasi, SMP 4 YPK Jatim Malang Ingin Bentuk Pelajar Pancasila
DIKSAR, Malangpost.id – Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi siswa dalam mencapai kesuksesan. Dalam hal ini SMP 4 YPK Jatim Malang terus mendorong semangat warga sekolah, terutama siswa dan guru untuk berliterasi.
Kepala Sekolah SMP 4 YPK Jatim Malang, Dra Yani Hestiwiratih R menyampaikan penanaman literasi sedini mungkin harus disadari.
Mengingat literasi telah menjadi modal utama dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
“Permasalahan yang dihadapi Indonesia, yakni rendahnya penguasaan literasi yang dibuktikan melalui survei PISA (Programme for International Student Assessment, red). Survei menunjukkan Indonesia berada di posisi 60 dari 61 negara dalam penguasaan literasi,” tegasnya.
Dengan pentingnya literasi, Yani mengungkapkan bahwa SMP 4 YPK Jatim Malang membiasakan siswa untuk melaksanakan literasi pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis, pukul 07.30 – 07.55 (selama 25 menit) didampingi oleh Wali Kelas masing-masing.
Tema literasi, lanjut Yani, siswa bisa memilih sesuai minat atau hobinya masing-masing. Mereka bisa membaca media cetak, contohnya koran, majalah, buku fiksi atau non fiksi, serta media digital seperti website, media sosial, gambar dan video digital, audio digital, dan lain-lain.
Selain itu, setiap harinya siswa mencatat hal-hal penting yang dibaca. Sedangkan setiap bulan, siswa wajib mengkomunikasikan lewat presentasi langsung maupun lewat mading sekolah. Hal ini dilakukan untuk berbagi dan memperkaya literasi siswa satu dengan siswa lainnya.
“Serta siswa akan lebih paham akan pesan lisan, tulisan, audio, maupun gambar atau visual,” imbuh Yani.
Literasi Benteng dari Berbagai Informasi Hoax
Sementara itu, Drs AMZ Supardono, Wakil Kepala Sekolah SMP 4 YPK Jatim Malang menambahkan alasan untuk terus membiasakan berliterasi supaya siswa tidak akan mudah terombang-ambing oleh berbagai informasi atau berita hoax. Hal itu lantaran masih rendahnya literasi informasi digital siswa melalui internet.
“Serta diharapkan paham dan melakukan 6 literasi dasar, seperti literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewarganegaraan,” kata pria yang akrab disapa Dono ini.
Dengan demikian, kata Dono siswa dapat gemar membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan keterampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Hal tersebut, menurutnya sejalan dengan harapan pemerintah dalam tercapainya enam profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Profil pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” tutur Dono.
Ia lantas menambahkan, elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
Lalu elemen kunci berkebhinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
Kemudian, elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
Sedangkan untuk elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
“Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal,” pungkasnya kepada Malangpost.id.