Kembangkan Kewirausahaan Siswa, SMK Sriwedari Bikin Minuman Herbal Instan
DIKSAR, Malangpost.id – Melalui Unit Produksi Jasa (UPJ), SMK Sriwedari Malang kembangkan produk minuman herbal. Hadirnya produk tersebut diilhami oleh situasi pandemi Covid-19 yang kini sedang terjadi.
“Selama pandemi karena siswa tidak masuk, kita membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan di masa pandemi berupa jamu instan,” ungkap Binti Sholekha
Penanggung Jawab UPJ SMK Sriwedari Malang ini menambahkan, bahwa siswa yang berminat juga diedukasi dalam hal pengembangan produk minuman herbal instan.
Meskipun mereka memiliki jurusan yang berbeda atau bertolak belakang dengan kewirausahaan, sehingga UPJ dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan skill pada bidang kewirausahaan.
“Siswa diajarkan agar lebih terampil, meskipun jurusannya berbeda. Jadi anak-anak tetap kita ajarkan untuk mengolah jamu tradisional menjadi minuman herbal seperti ini,” imbuhnya
Baca juga : Begini Strategi SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Bentuk Siswa Menuju Dunia Kerja
Selain itu, khusus bagi siswa yang tidak minat melakukan produksi minuman herbal. Siswa akan diedukasi pada bidang lainnya, seperti pemasaran produk.
Untuk pemasaran produk, awalnya hanya dipasarkan bagi kalangan SMK Sriwedari, seperti karyawan dan juga para guru.
Sedangkan sekarang pemasaran sudah berkembang menyasar masyarakat umum, termasuk siswa dan wali murid.
“Targetnya tentu bisa tembus pasar internasional,” tegas Sholekha
Produk minuman herbal yang dibuat terdiri dari jamu temu lawak, jahe, kunir asem, dan juga kunci suruh.
Menurutnya, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari minuman herbal yang pihaknya produksi itu.
“Contoh temu lawak, berkhasiat untuk menghilangkan nyeri, meningkatkan nafsu makan, hingga mencegah penumpukan lemak di dalam tubuh,” ujarnya
“Sangat membantu untuk kondisi seperti sekarang. Misal kurang enak badan, mengakibatkan tidak nafsu makan. Itu bisa dibantu dengan produk minuman herbal ini,” sambung Sholekha
Ia berharap, produk minuman herbal instan ini dapat dikembangkan oleh masing-masing siswa dengan cara praktik mandiri di rumah.
“Minimal ini bisa jadi modal mereka semua,” pungkasnya kepada malangpost.id.