Kembali Torehkan Prestasi, UMM Raih Kampus Bintang Tiga Dunia
KAMPUS, Malangpost.id – Setelah mendapatkan penghargaan internasional yakni UniRank dan AUN-QA, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali torehkan prestasi sebagai kampus bintang tiga dari lembaga Quacquarelli Symonds (QS) Stars.
Sistem penilaian QS, menurut Asisten Khusus Rektor Bidang Akreditasi Internasional UMM, Suparto, terdiri atas keseluruhan aspek dan subjek peringkat global. Hal ini bersama liga regional independen (Asia, Amerika Latin, Eropa dan Asia Tengah, Wilayah Arab, dan BRICS).
Dirinya menerangkan bahwa pemeringkatan telah disetujui lembaga ranking internasional yang berada satu level dengan Academic Ranking of World Universities and Times Higher Education World University Rankings.
Penilaian QS Stars menggunakan dua model, yakni rating dan ranting. Untuk bintang tiga yang diraih UMM adalah hasil penilaian rating yang didasarkan atas delapan aspek.
“Mulai dari aspek fasilitas, employability, internasionalisasi, pengajaran, teaching, academic development, program strength, social responsibility, serta inclusiveness,” tutur Suparto
Bagi perguruan tinggi, terutama UMM. Predikat bintang tiga tersebut, menurutnya memiliki banyak manfaat. Seperti sebagai standing academic UMM agar mendapat pengakuan di tingkat dunia.
Selain itu, juga bermanfaat untuk mendorong kemudahan dalam melaksanakan kerjasama. Baik dengan universitas, maupun dengan lembaga internasional lainnya. Termasuk juga kemudahan untuk menggaet mahasiswa internasional.
Program Internasional yang Sudah Dicanangkan UMM
Suparto mengaku langkah tersebut sesuai dengan program internasional yang sudah dicanangkan UMM. Layaknya usaha UMM dalam peningkatan akreditasi dan sertifikasi internasional, membangun kerja sama, malakukan pengabdian, serta publikasi internasional.
“UMM berada di fase ketiga, yakni obtaining international recognition. Oleh karena itu, kami akan terus bekerja keras agar bisa mencapai predikat world class university,” ujarnya
Sejalan dengan hal itu, Wakil Rektor 1 UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, menuturkan bahwa internasionalisasi merupakan salah satu kerangka besar capaian. Terutama penghargaan yang diperoleh, baik dari lembaga pemerintah, non-pemerintah, dan kampus level internasional. Termasuk juga lembaga sertifikasi, pemeringkatan serta akreditasi.
“UMM memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan. Sudah hampir 60 tahun Kampus Putih berkecimpung untuk mencerdaskan bangsa. Sudah waktunya UMM mendapat rekognisi di berbagai level, baik nasional maupun internasional,” ujarnya
Proses Panjang yang Sudah Dirancang Sejak Lama
Dirinya melanjutkan, capaian bintang lima untuk sub-kategori employability dan facilities adalah hasil dari proses panjang yang sudah dirancang sejak lama. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Mendikbud juga turut mempercepat proses tersebut.
“Sebagai universitas dengan predikat kampus Islam nomor satu dunia versi UniRank. UMM tentu memiliki ikhtiar kuat dalam menjalankan MBKM agar mampu mengantarkan lulusannya ke dunia kerja yang baik,” tuturnya
Disatu sisi Rektor UMM, Dr. Fauzan menuturkan bahwa predikat tersebut cukup bagus dan dapat menjadi penghargaan atau rekognisi internasional yang strategis. Meski begitu, UMM masih akan terus memperbaiki berbagai aspek untuk bisa mendapat predikat bintang lima dalam waktu dekat.
Menurutnya hasil ini merupakan bukti apresiasi QS Stars (lembaga yang berkantor di London, Inggris) atas berbagai perbaikan yang UMM lakukan di beberapa lini.
“Meski telah meraih bintang lima pada aspek fasilitas. UMM masih bertekad untuk terus membangun berbagai sarana pendukung lain yang berlandaskan pada asas fungsional,” tegasnya
Sedangkan raihan predikat bintang lima pada aspek employability UMM. Menurut Fauzan, hal ini tidak lepas dari iklim pembelajaran di UMM yang terus dikembangkan demi meningkatkan keterserapan. Sehingga para lulusan siap bersaing dalam dunia kerja yang lebih luas.
“Keterserapan yang bagus akan semakin baik jika dibarengi dengan kecepatan yang baik pula,” tutupnya