Kebudayaan Afrika Ikut Andil Dalam Masuknya Islam di Indonesia
KAMPUS, Malangpost.id – Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag., Senin (26/4) menerima buku berjudul “Al Alfrikiyan Minal Hadharah ila At-Tabi’iyyah” karangan Dr. Sulaiman Alhasani. Sulaiman tercatat sebagai dosen asing UIN Maliki Malang yang berasal dari Libya. Penyerahan buku dilakukan secara simbolis di loby gedung rektorat UIN Maliki Malang Lantai 1.
Menurut Haris, buku tersebut berisi seputar perkembangan peradaban kebudayaan Afrika. Hal ini menarik dikaji karena kebudayaan Afrika turut memiliki andil dalam penyebaran Islam ke Indonesia. Dikatakan, ketika Islam datang Islam tidak merusak budaya. Alih-alih merusak, kehadiran Islam justru memperkuat budaya, yang kemudian menjadi dasar masyarakat.
Namun semua itu rusak ketika penjajahan dan peperangan banyak bermunculan.
“Saat itu peradaban pertumbuhannya sangat tinggi, sebelum ada penjajahan dulu. Penjajah itulah yang merusak tatanan. Yang merusak adalah peperangan,” terang Haris mengartikan Sulaiman.
Sumbangsih Positif Untuk UIN Maliki Malang
Terkait buku ini, Haris sangat mengapresiasi. Lantaran terdapat orang asing yang begitu mengagumi kultur di Indonesia. Terlebih lagi hal ini datang dari internal UIN Maliki Malang, sebagai sumbangsih positif UIN Maliki Malang terhadap bangsa dan negara serta dunia.
Sampai saat ini, UIN Maliki Malang menjadi rujukan mahasiswa asing guna menempuh studi.
Selain itu, buku ini juga menjadi buku pertama yang diterima Haris dari dosen asing UIN Maliki Malang.
“Saya menghargai, sebagai rektor, ini kan dunia akademik, bagaimana orang lain melihat Indonesia dan sangat kagum, ini luar biasa. Dan baru pertama kali ini saya menerima buku dari Dosen asing,” tutur Haris.
Baca juga : Ini Organisasi Yang Bisa Diikuti Jika Sukses Menjadi Mahasiswa UIN Maliki Malang
Lebih lanjut, Haris menjelaskan bila Dr. Sulaiman Alhasani bukanlah satu-satunya dosen asing yang dimiliki UIN Maliki Malang. UIN Maliki Malang hingga saat ini memiliki beberap dosen asing, diantaranya satu orang dosen dari Libya, dua orang dosen dari Sudan, dua orang dosen dari Arab Saudi, serta satu orang dosen dari Jepang.
“Tapi jepang tidak kesini yaa.” Jelas Haris.