ITN Malang Kukuhkan Prof Sutanto Sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen
KAMPUS, Malangpost.id – Dalam rangka pengukuhan Prof Dr Ir Sutanto Hidayat MT sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menggelar Rapat Terbuka Senat.
Gelaran tersebut terlaksana secara daring lewat live streaming Youtube ITN Malang Official, dan luring terbatas di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Kamis (3/2/2022).
Kepada awak media, Rektor ITN Malang Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE menuturkan Prof Sutanto merupakan guru besar ke sembilan yang ITN Malang telah kukuhkan.
Baca Juga: Hebat, Atlet Taekwondo ITN Malang Raih Medali di Kejurprov Jawa Timur
“Kami bangga, pada usia (tidak lagi muda, red) yang seperti ini beliau berjuang sangat luar biasa tentu ini memberi motivasi bagi generasi muda yang ada di ITN. Supaya mereka segera mengusulkan jabatan di lingkungan ITN Malang,” tutur Prof Lomi.
Ia yakin, sebagai guru besar Prof Sutanto dapat membawa ITN Malang lebih eksis dan berdaya saing. Sebab Prof Sutanto memiliki pengalaman mengajar di ITN Malang selama 42 tahun dan memiliki banyak jaringan eksternal.
ITN Malang Miliki Tim untuk Pacu Dosen Jadi Guru Besar
Prof Lomi lantas mengaku, pihaknya memiliki tim untuk memacu tenaga dosen agar menjadi guru besar. Bahkan sekarang, ada beberapa dosen yang sudah ITN usulkan.
Baik itu untuk jabatan guru besar, maupun untuk lektor kepala. Khusus guru besar, dia mengaku sudah ada tiga orang kandidat yang sedang berproses mendapat jabatan tersebut.
“Kita harapkan beberapa tahun mendatang, ITN akan ketambahan beberapa profesor (guru besar, red),” tegas Prof Lomi.
Baca Juga: Siap-siap Kuliah Luring, ITN Malang Gelar Vaksinasi bersama RSIA Mawar
“Jumlah dosen kami ada 189 orang, paling tidak ada 40 persen yang bisa menjadi guru besar. Artinya setiap prodi itu sudah punya profesor. Itu bisa menjadi salah satu model besar kita,” sambungnya.
Sementara itu, Prof Sutanto berpesan agar dosen muda tidak meniru dirinya yang baru menjadi profesor di usia 66 tahun. Ia berharap para dosen muda bisa meraih jabatan profesor secepatnya.
“Dosen muda jangan meniru saya leletnya, kalau semangatnya It’s okey ditiru. Saya termasuk orang yang lelet, yang muda jangan lelet. Lebih cepat lebih baik. Mumpung ini kesempatan bagi dosen muda, apalagi yang senior,” pungkasnya.