Ini Konsep Virtual English Competition Besutan Shining Language Club
DIKSAR, Malangpost.id – Shining Language Club merupakan Club bahasa Inggris yang memiliki visi untuk menumbuhkan minat pada anak-anak terhadap bahasa Inggris, dan sudah berdiri sekitar dua tahun lalu.
Saat itu Pendiri Shining, Fitri Dwi Hastuti melihat banyak anak-anak terutama usia SD, SMP dan SMA yang tertarik dengan bahasa, namun tidak banyak klub yang memiliki banyak manfaat namun dengan biaya yang murah di Malang.
Secara pribadi, Fitri adalah pecinta bahasa, sehingga ia ingin mimpi dan hobinya diwujudkan melalui Shining Language Club ini.
“Saya ingin berkembang bersama anak-anak dari berbagai usia, karakter dan kalangan sehingga kita seperti membuka mata dunia melalui bahasa,” kata Fitri.
Ada beberapa program yang dimiliki oleh Shining Language Club, salah satunya adalah Virtual English Competition yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2021 mendatang.
Virtual English Competition sendiri merupakan program kompetisi rutin jangka panjang tahunan dari Shining Language Club. Kompetisi ini seharusnya diadakan pada bulan Juli atau Agustus, tetapi ditunda hingga Oktober karena PPKM.
“Acara ini diadakan karena kami ingin berkompetisi dalam bahasa Inggris via virtual. Menyesuaikan dengan kondisi saat ini, yaitu menyelaraskan dengan teknologi yang ada sehingga seluruh peserta di Indonesia dapat berpartisipasi,” kata Fitri.
Ada tiga kategori lomba, pertama kategori SD berupa membaca teks yang telah disediakan oleh Shining Language Club dengan klasifikasi penilaian melalui pengucapan, intonasi dan ekspresi.
Kategori kedua adalah tingkat SMP yang mengusung tema “I Love Batik” karena bulan Oktober bertepatan dengan Hari Batik Nasional dan Bulan Bahasa.
Pada kategori ini peserta diberikan satu tema, mereka akan membuat karangan sendiri yang disajikan melalui rekaman video, sehingga bentuknya seperti mendongeng.
Kategori ketiga adalah kategori UMKM, tujuannya adalah untuk memberikan stimulus kepada pelaku UMKM agar percaya diri dalam bersaing tidak hanya di Indonesia.
“Kami targetkan 50 peserta untuk setiap kategori di Jawa Timur, ternyata di luar dugaan yang mendaftar bahkan seluruh Indonesia. Jadi target kami naikkan menjadi 100 peserta di setiap kategori,” ujar Fitri.
Ada tiga pemenang di setiap kategori dengan tiga juri yaitu praktisi sastra, penyiar radio, dan psikolog.
Teknis pelaksanaan acara ini melalui video berdurasi lima sampai tujuh menit yang akan dikirimkan ke Shining Language Club untuk selanjutnya diserahkan kepada juri untuk dinilai per kategori mulai dari SD, SMP dan UMKM.
“Dalam hal pendidikan bahasa, peluang terbuka lebar tanpa memandang usia kita. Jadi tidak perlu malu atau takut salah karena jika kita ingin menguasai dunia, kita harus menguasai bahasa dunia terlebih dahulu,” kata Fitri.
“Apalagi anak muda zaman sekarang jangan hanya terpaku pada teknologi, sebaiknya harus lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi,” pungkasnya.