Guru Besar UM Jadi Pembicara Tamu di KIST Korea Selatan, Perkuat Jejaring Riset Global
SMARTLIVE – Universitas Negeri Malang (UM) memperkuat jejaring riset internasional melalui kehadiran Guru Besar Kimia UM, Prof. Dr.Sc. Anugrah Ricky Wijaya, sebagai pembicara tamu di Korea Institute of Science and Technology (KIST), Korea Selatan. Kegiatan akademik tersebut berlangsung pada 25–31 Oktober 2025 dan menjadi bagian dari upaya UM meningkatkan reputasi global di bidang sains dan teknologi.
Prof. Ricky diundang langsung oleh peneliti senior KIST, Prof. Hyuntae Sohn, Ph.D., untuk menyampaikan perkuliahan tamu bertajuk Single/Multicollector Inductively Coupled Plasma/Thermal Ionization Mass Spectrometry (ICP/TI-MS) Simulation Model in Metal Analysis and Stable Isotope Ratio in Environmental and Marine Media. Materi tersebut sejalan dengan fokus riset UM pada bidang kimia analitik, lingkungan, dan kelautan.
Dalam kunjungan akademik tersebut, UM dan KIST memperkuat kerja sama riset, khususnya pada pengembangan analisis stable isotope dan kimia material. Kolaborasi ini diarahkan untuk meningkatkan publikasi ilmiah internasional serta implementasi perjanjian kerja sama pengajaran dan penelitian antara Departemen Kimia UM dan Laboratorium Chemical Engineering–Heterogeneous Catalysis KIST.
“Kolaborasi ini tidak hanya sebatas pertukaran pengetahuan, tetapi menjadi langkah konkret membangun riset bersama yang berdampak global,” ujar Prof. Ricky. Ia menambahkan, akses terhadap fasilitas riset mutakhir milik KIST menjadi peluang strategis untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas riset UM.
Kerja sama tersebut juga membuka peluang keterlibatan dosen dan mahasiswa UM dalam riset bersama, pertukaran akademik, serta pengembangan teknologi berbasis sains terapan. Selain itu, UM memperoleh kesempatan mempelajari sistem riset dan inovasi KIST yang telah diakui di tingkat internasional.
Kehadiran Guru Besar UM sebagai pembicara tamu di KIST menegaskan komitmen Universitas Negeri Malang dalam memperkuat daya saing global, memperluas jejaring riset internasional, serta mendorong kontribusi ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat. (Shin)
