Gen Z Bikin Gebrakan: Aplikasi Parkir Pintar Karya Mahasiswa UM Siap Pecahkan Masalah Macet di Kampus & Tempat Wisata

SMARTLIVE — Inovasi teknologi karya mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menjadi sorotan dalam gelaran Cakra Kreasi 2025 yang digelar di Graha Cakrawala, Kamis (22/6). Sebuah aplikasi parkir pintar berbasis sensor real-time yang dikembangkan lintas jurusan berhasil menarik perhatian pengunjung dan pegiat teknologi.
Aplikasi ini menjawab keresahan banyak kalangan, terutama Gen Z, yang kerap kesulitan menemukan lahan parkir saat berada di kampus, pusat perbelanjaan, hingga tempat wisata. Dengan memanfaatkan sensor pintar di setiap titik parkir, sistem akan mendeteksi ketersediaan slot secara langsung, lalu menampilkannya di peta interaktif dalam aplikasi. Warna penanda akan menunjukkan kondisi area: hijau untuk luas, kuning untuk hampir penuh, dan merah jika sudah penuh.
“Aplikasi ini hadir dari pengalaman pribadi kami sebagai mahasiswa. Mencari parkir itu bikin stres, dan kami ingin ubah itu lewat teknologi,” ujar Niwaya Novista Dewi, koordinator tim pengembang dari jurusan Psikologi.
Tak hanya menampilkan area parkir kosong, pengguna juga bisa menandai lokasi kendaraannya menggunakan fitur share location. Serupa dengan fitur live location pada aplikasi pesan instan, pengguna dapat menyimpan koordinat kendaraan agar tidak tersesat saat kembali. Aplikasi ini juga mengirimkan notifikasi dinamis ketika suatu area parkir hampir mencapai kapasitas maksimal, memberikan waktu bagi pengguna untuk memilih lokasi alternatif.
“Ini bukan sekadar soal kenyamanan, tapi juga efisiensi waktu dan pengurangan emisi kendaraan akibat muter-muter cari parkir,” tambah Doni, anggota tim dari Teknik Sipil.
Proyek ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 9 dan 11, tentang penguatan infrastruktur dan kota berkelanjutan. Selain meminimalkan konsumsi bahan bakar akibat kendaraan berputar mencari slot, teknologi ini juga mengurangi potensi parkir sembarangan yang memicu konflik atau kecelakaan ringan di lahan sempit.
Untuk tahap awal, implementasi aplikasi akan difokuskan di lingkungan kampus UM. Setelah dilakukan pengujian dan evaluasi, tim menargetkan perluasan ke pusat perbelanjaan, tempat ibadah, hingga lokasi wisata melalui kerja sama dengan pengelola area parkir dan kampanye digital via Instagram.
Lewat seleksi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dan pameran Cakra Kreasi, aplikasi ini diyakini membawa solusi nyata bagi permasalahan mobilitas perkotaan, terutama di kawasan padat aktivitas seperti kampus.
“Kami berharap inovasi ini bisa segera digunakan secara luas, karena manfaatnya sangat terasa bagi mahasiswa dan masyarakat umum,” tutup Niwaya.