FIA UB Kirim 1228 Mahasiswa KKN ke 60 Desa di Kabupaten Malang

SMARTLIVE — Universitas Brawijaya (UB) melalui Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Hari ini, Kamis (26/6) bertempat di Aula Gedung A Lantai 4 Fia UB sebanyak 1.228 mahasiswa resmi diberangkatkan untuk menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di 60 desa di wilayah Kabupaten Malang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama strategis yang telah terjalin sejak 2022 antara FIA UB dan Pemerintah Kabupaten Malang, dan memasuki tahun keempat pelaksanaannya di 2025. Para mahasiswa akan mengabdi selama satu bulan penuh, tersebar di 10 kecamatan, dengan menjalankan lebih dari 300 program kerja.

Dekan FIA UB, Prof. Dr. Hamidah Nayati Utami, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa ribuan mahasiswa yang diterjunkan berasal dari enam program studi unggulan: Administrasi Publik, Administrasi Pendidikan, Perpustakaan, Administrasi Bisnis, Perpajakan, dan Pariwisata. “Program yang dijalankan selain memberi manfaat langsung bagi masyarakat desa, juga telah dirancang agar relevan dengan keilmuan masing-masing mahasiswa dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” ungkap Prof. Hamidah.
Ia menambahkan bahwa para mahasiswa akan terlibat langsung dalam isu-isu pembangunan desa, tata kelola pemerintahan, penguatan ekonomi lokal melalui BUMDes, serta pengembangan potensi desa wisata. Program ini juga sejalan dengan inisiatif Kampus Berdampak yang dicanangkan FIA UB.Menariknya, seluruh mahasiswa KKN tahun ini secara otomatis terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bentuk perlindungan risiko selama masa pengabdian. Langkah ini diapresiasi sebagai bukti tanggung jawab institusi terhadap keselamatan dan kenyamanan peserta. “Ini adalah bentuk konkret komitmen kami terhadap keselamatan mahasiswa selama menjalankan tugas-tugas lapangan di desa,” tambah Prof. Hamidah.
Ketua Panitia KKN-PKM FIA UB 2025, Muhammad Rizki Pratama menegaskan bahwa program yang dilaksanakan tahun ini bersifat berkelanjutan dan merupakan lanjutan dari kegiatan mahasiswa tahun sebelumnya. “Beberapa fokus program mencakup tata kelola desa menuju good governance, optimalisasi BUMDes, dan pengembangan desa wisata. Kami juga akan melakukan evaluasi menyeluruh pada tahun kelima untuk menyempurnakan model kolaborasi antara FIA UB dan desa-desa mitra,” jelas Rizki.
Kegiatan KKN dan PKM ini membuktikan bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat ilmu, namun juga motor penggerak pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Kerja sama yang kuat antara FIA UB dan pemerintah desa di Kabupaten Malang menjadi bukti bahwa inovasi akademik mampu menjawab tantangan riil di lapangan. (ab)