Berbeda Kepercayaan, Sekolah Terus Pertahankan Kerukunan
DIKSAR, Malangpost.id – SDN 2 Petungsewu memiliki keragaman dalam hal kepercayaan beragama. Mayoritas beragama Islam, namun banyak juga yang beragama Hindu.
Meski demikian, seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan rukun dan berdampingan. Tanpa adanya gesekan tentang perbedaan agama dari masing-masing warga sekolah.
Saat Malangpost.id temui, Choiri Mahmudi Guru Agama Islam SDN 2 Petungsewu menjelaskan sekolah tidak pernah mengalami gesekan agama. Baik di kalangan siswa, maupun guru.
Baca Juga: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB ) Kota Malang Dukung Pemkot Terkait PPKM Darurat
“Selama 15 tahun mengajar di sini tidak ada gesekan agama, bahkan oleh teman-teman yang non muslim setiap ada acara pondok Ramadhan seperti ini sangat dibantu,” tuturnya, Kamis (7/4/2022).
Dorong Siswa Miliki Sikap Saling Menghargai
Sebagai guru agama, ia berupaya terus mendorong siswa untuk menjalankan ibadah di masing-masing agama dengan baik dan maksimal.
Tujuannya agar mampu membentuk sikap saling menghargai, menghormati dan toleransi di antara para siswa.
Sementara itu, Kepala SDN 2 Petungsewu Ida Yuniarsi SPd menyampaikan, dari total 205 siswa terdapat 30 orang siswa yang beragama Hindu dan tersebar dalam setiap jenjang kelas.
Baca Juga: Suasana Haru Selimuti Penutupan KKM-DR UIN Maliki Malang di SDN 1 Kebobang
“Masing-masing kelas ada empat sampai lima siswa yang beragama Hindu,” imbuhnya.
Dari latar belakang itu, pihaknya mengaku lebih mengutamakan adanya kerukunan dan kebersamaan. Bahkan sekolah tidak pernah tebang pilih atau memandang latar belakang agama dalam melakukan segala aktivitas.
Pun dalam pembangunan sarana dan prasarana ibadah, menurut Ida sekolah membangun dua tempat ibadah.
Yakni Mushola bagi mereka yang beragama Islam, sedangkan bagi mereka yang beragama Hindu sekolah membangun Sanggar Pamujan.
“Kami tidak pernah memandang agamanya ini, agamanya itu. Hal ini kami buktikan saat pembangunan tempat ibadah sekolah,” pungkasnya.