Bentuk Karakter Siswa, BSS Malang Tanamkan Enam Values
DIKSAR, Malangpost.id – Dalam dunia pendidikan, setiap sekolah pasti berupaya menanamkan nilai-nilai karakter bagi para siswa. Penanaman karakter baik ini, tentunya juga dilakukan dengan berbagai cara.
Sebagai mana yang dilakukan oleh Bina Bangsa School (BBS) Malang, penanaman karakter kepada peserta didik terlaksana sejak siswa berada pada usia dini. Mengingat Bina Bangsa School memiliki jenjang pendidikan dari TK hingga SMA.
“Sebelum pandemi kita dengan gampang bertemu siswa secara langsung, face to face. Jadi offline mereka ke sini (sekolah, red), jika mereka ada salah kita bisa langsung mengingatkan,” tegas Dr Yudi Setyaningsih MPd, Rabu (9/3/2022).
Baca Juga: Berbagai Gaya Pengasuhan Serta Dampaknya pada Karakter Anak
Namun menurut Kepala Bina Bangsa School Malang ini, sejak pandemi penanaman karakter kepada siswa terlaksana dengan cara online. Itu berdasarkan enam values yang sekolah miliki. Yakni integrity, compassion, dedication, passion, teamwork, dan inspiring.
“Kita mempunyai upacara bendera, meskipun online tetap ada. Kita menyebutnya Monday Assembly, karena terlaksana setiap hari Senin untuk mengawali minggu,” tegasnya.
Tema Kegiatan Sesuai dengan Enam Values
Dalam upacara tiap hari Senin tersebut, BBS Malang juga melakukan giat renungan. Ini dilakukan oleh guru dan juga siswa. Tema kegiatan pihaknya sesuaikan dengan enam values BBS Malang.
“Tiap minggu ada guru yang kami beri tugas, sesuai daftar yang di susun tiap awal semester,” imbuh Yudi.
Bukan hanya di Monday Assembly, nilai-nilai tersebut juga BSS Malang gunakan untuk menentukan tema pada seluruh kegiatan yang ada di sekolah. Termasuk dalam kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Ini Cara SD Negeri 1 Ngasem Bentuk Karakter Religius Siswa
“Saat di kelas guru melakukan penanaman karakter. Guru-guru di kelas juga kita bekali dengan peraturan yang harus siswa taati. Seperti siswa harus on camera saat zoom. Jadi guru harus memperhatikan fokus tidaknya siswa saat pelajaran,” imbuhnya.
Dengan cara semacam itu, maka aturan di kelas tetap bisa berjalan. Hal itu menurut Yudi bisa membentuk kedisiplinan para siswa.
Bagi para pengajar, ia lantas berpesan agar guru terus menanamkan karakter kepada siswa. Meskipun kini dunia pendidikan ikut terdampak pandemi, pihaknya tidak ingin kehilangan karakter bagus dari para siswa.
“Jadi walau pandemi, karakter harus guru tanamkan dengan baik. Bagaimanapun caranya seorang guru harus menemukan cara untuk menanamkan karakter itu,” pungkasnya.