Raih Rekor Muri, Batik Tulis Motif Dari Berbagai Daerah 76 Meter
KUPASEDU. MalangLive – Kain putih batik tulis sepanjang 76 meter yang dibentangkan di halaman Kampus C IKIP Budi Utomo (IBU), penuh dengan batik ciprat dan jumputan.
Batik ciprat dan jumputan karya 257 mahasiswa Program Mahasiswa Merdeka (PMM) berhasil meraih Rekor Muri.
Batik karya mahasiswa PMM, tidak hanya terpanjang namun juga mampu diselesaikan hanya dalam waktu 4 jam.
Yang lebih menarik, batik tulis ciprat dan jumput ini merupakan batik dengan aneka budaya khas daerah masing – masing mahasiswa PMM yang berasal dari Sabang sampai Merauke.
Sebanyak 257 mahasiswa PMM, membatik dengan canthing lengkap dengan aneka mulai pukul 09.00 sampai 13.00 WIB.
Mengambil thema Festival Batik Nusantara, kegiatan mahasiswa IBU ini merupakan salah satu rangkaian menyambut Hari Batik Nasional, Hari ini, Minggu 2 Oktober 2022
Menurut Rektor IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko MSi, selain memperingati Hari Batik Nasional, juga untuk meningkatkan dan menumbuhkan nilai budaya nusantara pada setiap mahasiswanya.
“Acara ini sekaligus melestarikan dan mengembangkan rasa cinta kaum milenial terhadap budaya negeri ini salah satunya, batik,” terangnya.
Diawali dengan coretannya, Nurcholis yang dikenal selalu dekat dengan mahasiswanya ini sengaja menyediakan media agar mahasiswanya dapat menuangkan keahliannya membatik.
Sementara menurut Kepala
Pusat Pengelola Merdeka Belajar, Riyanto, ketrampilan membatik ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan modul PMM.
Selain mahasiswa, sebanyak 13 dosen modul Nusantara dan 13 mentor pendamping mahasiswa PMM ikut berpartisipasi membatik membaur dengan mahasiswa PMM tidak hanya dari Pulau Jawa tetapi juga dari luar Jawa.
Setelah menyelesaikan karyanya, mahasiswa PMM langsung menyerbu kudapan khas Kota Malang, Bakso yang telah disediakan.
Sebanyak 7 rombong bakso sengaja diundang ditengah festival. “Para penjual bakso ini biasa mangkal di sekitar kampus. Mahasiswa dari berbagai daerah dapat menikmati dan mengenal salah satu makanan khas Kota Malang,” tambah Riyanto.