Agar Unggul Pada Level Global Ini Yang Sebaiknya Dilakukan Rektor UM

KUPASEDU – MalangLive – Rektor Universitas Negeri Malang (UM) mendatang hendaknya menerapkan model kepemimpinan
pastisipaif.
Menurut Prof Burhanuddin, model kepemimpinan partisipatif banyak diterapkan dalam kepemimpinan universitas di negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia juga di Eropa.
“Yang mendomimasi level top dunia adalah universitas AS dan bebebrapa negara di Eropa,” tegasnya
Diakuinya, tidak hanya di Indonesia beberapa universitas punmengalami kendala yang sama. “Mereka tidak mampu menembus 200 top Asia maupun 500 level top dunia,” ujarnya.
Menurut Prof Burhanuddin yang baru dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Negeri Malang (UM), model kepemimpinan partisipatif lebih pada pengembangan budaya organisasi.
Bersama empat guru beaar lainnya, Prof Burhanuddin dikukuhkan sebagai Guru besar pada disiplin ilmu Manajemen Pendidikan, pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM).
Semakin kuat budaya organisasi, maka semakin kuat pimpinan dalam mendorong mensukseskan programnya melalui manajemen yang efektif.
“Siapaun Rektor UM nanti, harus paham betul dengan situasi dan tugas yang mereka hadapi,” ujar Burhanuddin menanggapi Rektor UM yang akan datang.
Dikatakan, untuk mencapai posisi top level dunia, perguruan tinggi atau universitas harus mampu meningkatkan partisipasi para akademisinya.
“Khususnya para dosen, hendaknya melakukan berbagai riset dan menulis karya ilmiah untuk dipublikasikan dijurnal-jurnal bereputasi internasional,” tambahnya.
Menurutnya, rektor atau pimpinan perguruan tinggi harus dapat melakukan empowerment berbagai potensi yang dimiliki lembaganya terutama para SDM.
“Seorang pemimpin harus mendorong mereka agar memiliki kegemaran meneliti, menulis, dan berpartisipasi tinggi dalam program-program pembangunan dan pengembangan keilmuan khusususnya IPTEK,” jelasnya.
Tidak hanya dosennnya, pihak pengelolanya pun secara terus menerus meningkatkan reputasi akademiknya, baik pada level lokal maupun internasional.
“Siapapun Rektor UM nanti, sebaiknya memiliki kapasitas untuk
memajukan reputasi akademik, dengan mengembangkan budaya organisasi ke arah yang lebih suportif dan kontributif terhadap pertumbuhan budaya akademik tinggi,” terangnya.
Dikatakan, agar lebih unggul pada level global, faktor budaya organisasi pengaruhnya cukup besar karena budaya ini sangat situasional.
“Seperti dijelaskan, membangun budaya akademik harus lebih kuat, agar universitas-universitas di Indonesia ke depan dapat bersaing lebih unggul pada level global.
Sementara itu Prof Dr Ponimin MHum dari Fakultas Sastra dikukuhkan sebagai gubes bidang penciptaan dan pengkajian seni.
Kemudian Prof Dr Dwi Agus Sudjimat ST MPd dari Fakultas Teknik, Prof Drs I Komang Astina MS PhD dari Fakultas Ilmu Sosial dan Prof Dr Eddy Sutadji MPd dari Fakultas Teknik.