3 Mahasiswa ITN Malang, Raih Juara I Lomba Civil Tender Competition CEEXO 2023
MALANGLIVE– Untuk memenangkan suatu tender, selain biaya yang dapat ditekan atau biasa disebut murah, kualitas bangunannyapun harus sesuai standart.
Bagaikan mengikuti tender terbuka pada perusahaan besar, tiga mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini, berani mengajukan nilai murah, sekitar Rp 420 juta untuk konstruksi bangunan rumah tinggal tahan gempa 2 lantai diatas tanah seluas 250 meter persegi.
Sementara tim dari perguruan tinggi lainnya biayanya lebih dari Rp 500 juta bahkan ada yang mencapai Rp 1,2 miliar.
“Karena biaya kami lebih ringan dan konstruksi bangunannnya sesuai ketentuan, kami dinyatakan sebagai pemenang pertama,” ujar Yuda Arya Pengestu mewakili dua teman lainnya, Edwin Yuda Hernanda dan Nadya Rahma Aprilia.
Bagi Tim Spectra Yudisium Teknik Sipil S-1 ITN Malang ini, menjadi juara pertama CEEXO 2023 memang tidak gampang. Membutukan kerja keras dan ketelitian yang cukup ekstra.
Banyak inovasi yang dilakukan Tim ITN Malang untuk konstruksi bangunan rumah tinggal tahan gempa, dua lantai seluas 169 meter diatas tanah 250 meter persegi, sehingga biaya mampu ditekan hingga Rp 420 juta.
“Antara lain dengan menerapkan pengerasan beton pengganti semen dengan Fly Ash, sehingga pelaksanaan pengerjaannya lebih cepat dan waktunya lebih singkat sehingga biaya tenaga kerjanya dapat dikurangi,” tutur Yuda di ruang Humas ITN, (8/5).
Seperti diketahui, Lomba Civil Tender Competetion ini diselenggarakan Universitas Kristen (UKI) Jakarta, 12 sampai 30 April secara online dan diikuti sekitar 25 perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Menurut Yuda, waktu lomba yang sangat singkat apalagi momentnya pas Lebaran, membuat timnya merasa kewalawan “Disatu sisi mempersiapkan Hari Raya Idulfitri, sementara disisi lain harus menyelesaikan lomba yang secara online ini,” tambah Yudha.
Foto 1. Senyum kemenangan setelah Tim Spectra S-1 ITN Malang dinyatakan keluar sebagai juara I.
Dari kiri ke kanan – Yuda, Nadya dan Edwin
Karena persiapan yang mepet dan pesertanya nasional, sempat membuat mahasiswa semester 8 Teknik Sipil ini tidak percaya diri dan hampir putus asa. “Namun setelah dinyatakan masuk lima besar, antara lain, UB, Politeknik Bengkalis, Univ Tidar dan UGM, kami makin bersemangat,” tuturnya.
Usaha Yuda, Edwin dan Nadya tidak sia – sia. Siang malam mereka melakukan koordinasi dan komunikasi lewat zoom untuk CEEXO 2023. Apalagi dibanding lomba – lomba yang selama diikutinya, lomba kali berbeda.
“Lomba kali ini ada perhitungan analisa struktur, dan gambar kerja, sehingga komunikasi harus intens,” ungkap Yuda.
Dengan dosen pendamping Dr Yosimson P Manaha ST MT, Tim Spectra Yudisuim S-1 ini, merasa beruntung, karena panitia memperpanjang waktu penyerahan hasil karyanya meski hanya bebebrapa jam.
“Beruntung panitia memberi perpanjangan waktu enam jam. Deadline jam 24.00 diperpanjang hingga pagi. Pukul 06.00 hasilnya kami kirim,” timpal Edwin.
Sementara, Wakil Rektor III ITN Malang Dr Hardianto ST MT, mewakili pimpinan kampus mengapresiasi kegiatan HMJ dalam bidang Co-kurikuler. Termasuk kegiatan lomba-lomba di bidang akademik seperti yang di ikuti HMJ Teknik Sipil.
Menurutnya dengan diraihnya prestasi ini, dapat meningkatkan poin penilaian di pemeringkatan kemahasiswaan atau SIMKATMAWA.