Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/11/2024
NEWSLIVE

Pemprov Jatim Dukung Peningkatan Kualitas Industri Migas

Selli
  • Juni 11, 2024
  • 2 min read
Pemprov Jatim Dukung Peningkatan Kualitas Industri Migas

NEWSLIVEPemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyatakan dukungannya terhadap peningkatan kualitas industri minyak dan gas bumi (migas) dari sisi ekonomi. Di wilayah Jawa Timur sendiri terdapat 28 wilayah kerja migas.

“Dari 28 wilayah tersebut, delapan dalam tahap eksplorasi, 17 dalam tahap produksi, dan dua dalam tahap pengembangan,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono saat membuka “Indonesian Oil & Gas Supply Chain Management (IOG SCM) Summit 2024” di Surabaya.

Menurut Adhy, hingga Maret 2024, produksi minyak bumi dan kondensat di Jawa Timur mencapai 172.227 barel per hari dan 734,07 juta metrik standar kaki kubik gas per hari.

“Jawa Timur menempati peringkat ketiga sebagai daerah penghasil migas terbesar setelah Riau dan Kalimantan Timur,” tambahnya.

Adhy mengapresiasi kegiatan IOG SCM Summit 2024 yang dinilai penting dan strategis untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam upaya memperkuat sektor ekonomi.

“Kegiatan ini memperkuat manajemen rantai pasok melalui database terintegrasi dari hulu ke hilir, sehingga memudahkan kontraktor dan investor,” ujarnya.

Dilansir dari Antara News, Adhy juga memuji digitalisasi dalam rantai pasok sektor migas yang telah mempermudah konektivitas antara semua pemangku kepentingan.

“Selain itu, pemerintah juga mempermudah proses perizinan bagi investor,” lanjutnya.

Adhy menegaskan bahwa kegiatan ini mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target produksi migas yang telah ditetapkan. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan solusi, terobosan teknologi, dan strategi efektif untuk mempercepat digitalisasi rantai pasok dalam menyelesaikan masalah operasional hulu migas.

“Kami berharap kegiatan SCM di sektor hulu migas ini menghasilkan terobosan dan langkah agresif untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030,” jelasnya.

Baca Juga:  Kabar Duka 'Presiden Malioboro' Meninggal Dunia

Tidak hanya meningkatkan kualitas industri migas dari sisi ekonomi, Adhy menilai kegiatan ini juga memiliki dampak global.

“Secara khusus, di dalam negeri, kegiatan ini berpartisipasi aktif dalam meningkatkan daya saing dan menciptakan efek berganda bagi perekonomian nasional, termasuk membantu UMKM melalui pembinaan dan bantuan modal kerja,” katanya.

Menurut Adhy, upaya ini tidak hanya menegaskan keberadaan industri migas dalam hal pengelolaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, sehingga meningkatkan daya beli dan mengurangi angka pengangguran.